Artikel GKJ Kronelan

Saudara-saudari, Tanpa keadilan dan kebenaran tidak mungkin terwujud hidup yang baik. Dalam konteks kehidupan bernegara, jika ketidakadilan dan kebohongan merajalela, maka hanya soal waktu negara itu akan hancur. Pun demikian di dalam kehidupan keluarga, jika ketidakadilan dan kebohongan hadir, maka hanya soal waktu saja keluarga akan hancur Dengan demikian membangun sikap adil dan benar menjadi sesuatu yang penting untuk dilakukan.

Hal pentingnya membangun sikap adil dan benar diungkapkan oleh Yesaya melalui “Nyanyian Tentang Kebun Anggur”. Melalui “Nyayian Tentang Kebun Anggur” Yesaya mengungkapkan isi hati seorang pemilik kebun anggur, yang dikenalnya dengan baik (Yesaya menyebutnya dengan kata kekasihku, ay. 1). Pemilik kebun anggur ini menaruh harapan besar kepada kebun anggurnya. Dia berharap kelak bisa mendapatkan hasil yang baik dari kebun anggurnya itu.

Saudara-saudari, Pemilik kebun anggur itu adalah Allah, sedangkan kebun anggur itu adalah kaum Israel (orang Yehuda) dan semua orang percaya. Adapun buah anggur terbaik yang dimaksudkan di sini adalah keadilan dan kebenaran (ay.7). Dengan memakai gambaran pemilik kebun anggur, Yesaya menyampaikan pentingnya membangun sikap adil dan benar. Tanpa sikap adil dan benar, semua akan berakhir pada kehancuran. Seperti yang dialami oleh kebun anggur tersebut yang pada akhirnya mengalami kehancuran. Melalui “Nyanyian Tentang Kebun Anggur” Yesaya menyampaikan jika sikap adil dan benar adalah sesuatu yang diharapkan Allah dimiliki oleh setiap orang percaya. Allah menaruh harapan besar agar orang percaya supaya menghasilkan sikap adil dan benar di dalam kehidupannya.Pertanyaan selanjutnya adalah darimana memulainya? Upaya membangun sikap adil dan benar perlu dimulai dari keluarga. Kenapa dari keluarga? Karena keluarga adalah tempat pertama dan utama bagi pembentukan nilai setiap individu, termasuk keadilan dan kebenaran

Selanjutnya nilai yang dibentuk dan dihidupi oleh setiap individu di dalam keluarga itu pada gilirannya akan membawa dampak (pengaruh) pada nilai yang dihidupi oleh komunitas yang lebih luas (gereja dan masyarakat). Selain sebagai tempat pertama dan utama bagi pembentukan nilai, keluarga adalah lingkungan terdekat yang dapat dijangkau oleh seseorang. Dengan demikian memulai dari keluarga adalah sesuatu yang solutif karena di dalam keluargalah nilai dibentuk dan dikembangkan, juga sesuatu yang realistis karena dapat dijangkau.

Lalu bagaimana caranya membentuk sikap adil dan benar itu dalam keluarga? Untuk mewujudkan sikap adil dan benar, keluarga perlu membangun kebiasaan-kebiasaan yang mencerminkan keadilan dan kebenaran di dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini, keluarga perlu dengan sengaja dan kontinu (terus menerus) mempraktikkan hal-hal yang membangun perilaku benar dan adil. Keluarga perlu dengan sengaja dan kontinu (terus menerus) mempraktikkan hal hal yang membangun perilaku benar dan adil. Bisa dimulai dari kebiasaan yang sederhana, misalnya. kebiasaan berkata jujur, kebiasaan saling menghargai, kebiasaan berbagi dan kebiasaan lainnya. Kebiasaan-tersebut pada gilirannya akan membawa perubahan pada diri seseorang dan komunitas yang lebih luas.

Saudara saudari, Tanpa keadilan dan kebenaran tidak mungkin terwujud hidup yang baik. Allah menaruh harapan besar agar orang percaya menghasilkan perilaku adil dan benar itu. Karena ini mari bersama sama membangun sikap adil dan benar itu mulai dari keluarga kita masing masing. Selamat membangun kebiasaan berlaku adil dan benar. Tuhan menolong kita semua. Amin.

Media Sosial Kami
https://gkjkronelan.or.id/
https://s.gkjkronelan.or.id/informasi/

By Admin