Artikel GKJ Kronelan

Saudara-saudari, dikasihi Tuhan, Selamat Paskah! Peristiwa penyaliban Yesus merupakan kejadian yang mendatangkan pengalaman traumatis dalam diri murid-murid-Nya. Yesus yang mati dan dikuburkan menjadi simbol dari kekalahan Yesus. Bukti bahwa mereka masih menyimpan pengalaman traumatis adalah saat batu besar penutup pintu makam Yesus terbuka, mereka tidak melihat hal itu sebagai peristiwa menakjubkan. Injil Lukas menyebut bahwa mereka masuk begitu saja ke dalam makam tanpa memperhatikan siapa yang menggulingkan batu besar itu.

Pengalaman traumatis yang membekas dalam batin memiliki daya ikat yang kuat terhadap ingatan. Ingatan menjadi kacau akibat dari peristiwa buruk yang dialami. Para murid dan perempuan-perempuan yang datang ke makam Yesus itu lupa pada janji Yesus. Karena para perempuan itu tidak mengingat perkataan Yesus, mereka termangu-mangu di dalam makam karena tidak mendapati jenazah Yesus. Saat mereka masih memproses apa yang mata mereka lihat, mereka ditegur oleh dua orang berpakaian kemilauan, “Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit” (ay.5-6). Ini berita utama Paskah. Kubur itu kosong, bukan karena jenazah Yesus dicuri orang atau dipindahkan ke tempat yang lain, tetapi karena Ia hidup. Karena Ia hidup, Ia tidak ada di kuburan, di antara orang mati. Kalau Ia tidak ada di dalam kubur, itu artinya Ia telah bangkit.

Kosongnya kubur merupakan sebuah kenyataan bahwa Yesus bangkit. Para perempuan itu selanjutnya mengingat yang dikatakan Yesus saat mereka sama- sama di Galilea. Para perempuan berpikir dengan iman. Proses beriman membuat mereka mengingat perkataan Yesus dan selanjutnya memberitakan kebangkitan Yesus. Petrus dan para murid lainnya belum berpikir seperti para perempuan tersebut. Petrus dan murid-murid lainnya lupa bahwa kehendak Allah lebih berkuasa daripada kehendak manusia. Dalam Kristus, Mesias mengalami penderitaan bahkan mati di salib. Namun Ia bangkit pada hari ketiga.

Sekalipun demikian, Petrus merespons perkataan para perempuan itu, ia segera bangun dan berlari menuju kubur Yesus. Saat ia menjenguk ke dalam kubur yang kosong, ia hanya bertanya-tanya dalam hatinya apa yang kira-kira telah terjadi. Petrus menjadi wakil para murid yang hampir tiap hari selama tiga tahun bersama-sama Yesus, justru tidak segera mengerti apa yang terjadi ketika berjumpa dengan kubur Yesus yang kosong. Ia tidak segera teringat perkataan Yesus mengenai kematian dan kebangkitan-Nya pada hari ketiga.

Saudara-saudari, dikasihi Tuhan, Apakah Petrus terus menerus terpaku pada pengalaman traumatis hingga membuatnya tidak segera teringat pada perkataan Yesus? Ingatan Petrus dipulihkan. Ada berbagai peristiwa yang dilihat dan dialami Petrus hingga ia percaya bahwa Yesus bangkit dari antara orang mati. Karena itulah Kisah Para Rasul 10:34- 43 menceritakan kesaksian Petrus di hadapan banyak orang tentang Kristus yang bangkit adalah Allah yang mengasihi semua orang. Dengan penuh keberanian Petrus memberitakan tentang karya Yesus kepada Kornelius dan keluarganya. Mereka bukanlah orang-orang Yahudi, tapi itu tidak menghalangi Petrus untuk menjadi saksi tentang segala yang diperbuat Yesus Kristus. Bahkan tanpa ragu, Petrus menyaksikan bagaimana Yesus pada hari ketiga kematian-Nya telah dibangkitkan Allah. Tuhan yang bangkit itulah yang kemudian memberikan tugas kepada para murid untuk membawa berita Injil (Kabar Baik) itu kepada segala bangsa. Para murid menjadi saksi bahwa Dia yang bangkit itu, atas perkenanan Allah akan jadi Hakim atas semua orang, dan siapa yang percaya kepada-Nya akan mendapat pengampunan dosa dalam nama-Nya.

Saat ini, kita yang percaya pada kebangkitan Yesus dipanggil-Nya untuk bersaksi tentang Dia. Paskah mengundang kita untuk mengingat setiap janji Allah. Ia adalah Mesias yang sejati. Ia mengasihi semua. Melalui kebangkitan, Ia mengubah setiap duka lara menjadi sukacita. Ia mengubah hati yang kehilangan pengharapan menjadi hati yang penuh pengharapan. Setiap pribadi yang mengalami kebangkitan-Nya dan percaya kepada-Nya, janganlah ragu dan takut untuk bersaksi. Dengan sukacita mari kita lakukan bersama-sama. Selamat paskah, selamat bersaksi tentang Dia yang bangkit, haleluya!

Media Sosial Kami
https://gkjkronelan.or.id/
https://s.gkjkronelan.or.id/informasi/

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

four × 5 =