Artikel GKJ Kronelan

Jemaat yang dikasihi Tuhan. Sering kali kita tidak menyadari bahwa apa yang kita lakukan pada saat ini, sesungguhnya kita sedang membangun kehidupan kita di kemudian hari. Ketika mengawali sesuatu, kita dapat mengawalinya dengan semangat yang tinggi, dengan penuh kesungguhan. Namun, ketika datang tantangan yang berat, kita mulai goyah. Bagaimana kita mengatasi setiap tantangan, akan menunjukkan nilai diri kita. Apakah kita kalah oleh tantangan yang kita hadapi, ataukah sebaliknya, kita mampu mentransformasi tantangan menjadi sesuatu yang mengubah hidup kita?

Menjaga konsistensi memang tidak mudah. Karena setiap saat kita dapat berjumpa dengan berbagai macam tantangan yang dapat membuat kita mengalami kemunduran motivasi. Kita kehilangan semangat untuk melakukan sesuatu yang sebelumnya kita kerjakan dengan penuh gairah dan kesungguhan. Keadaan ini disebut dengan demotivasi. Penyebabnya beragam, misalnya mengalami kelelahan yang teramat sangat, perasaan tidak mampu melakukan dan menyelesaikan tugas, atau ketidakmampuan mengelola emosi, misalnya tersinggung dengan perkataan seseorang terkait apa yang dilakukannya. Masih banyak penyebab lainnya yang menjadikan seseorang kehilangan semangat dalam melakukan suatu pekerjaan. Keadaan demotivasi sungguh tidak menyenangkan. Situasi ini merugikan kita sendiri, karena dapat menurunkan kualitas hidup dan bahkan menghambat relasi kita dengan orang lain.

Oleh karena itu, kita perlu memiliki kecerdasan untuk mengolah tantangan yang kita hadapi menjadi pendorong untuk mentransformasi masalah menjadi sesuatu yang membangun. Orang percaya yang menjalani hidup dengan cara demikian akan menjadi kesaksian bagi orang lain. Bagaimana caranya? Kita akan belajar dari Firman Tuhan.

  1. Fokus pada tujuan Tidak mudah dialihkan oleh berbagai masalah yang dihadapi. Ketika Paulus diperhadapkan dengan tuduhan sebagian jemaat Galatia yang menuduh kerasulannya, Paulus menghadapinya dengan segera, dengan mengirimkan surat berisi penjelasan tentang kerasulannya. Di dalam Kristus, umat diundang untuk menolong sesama, mewujudkan perasaan solidaritas sebagaimana Yesus juga solider terhadap manusia dengan memberikan dirinya untuk dibuat berdosa. Jadi, dalam saling menolong dan menanggung beban masing-masing, kita memenuhi hukum Kristus, yaitu kasih. Dengan demikian, umat diajak untuk tetap fokus pada tujuan, merespons masalah dengan cepat dan tepat.
  2. Berkolaborasi Ketika Tuhan Yesus mengutus 70 murid, Ia juga meminta mereka untuk berkolaborasi. Mengutus mereka untuk pergi berdua-dua, fokus pada tujuan, tidak mudah berpaling ketika menemui godaan di jalan. Sebab, mereka diutus “domba ke tengah serigala”. Mereka memerlukan kesigapan, kecermatan, dan ketepatan dalam bersikap. Demikian pula, agar kita dapat menjaga motivasi kita dengan melibatkan orang lain. Bekerja sendiri, kadang bisa mempercepat kita mencapai tujuan. Namun, bekerja sama dengan orang lain dapat mengoptimalkan hasil.
  3. Membangun lingkungan pergaulan yang positif Ketika Yesus mengutus para murid, mereka dibekali dengan pikiran dan hati yang terbuka. Mereka diundang untuk menerima bantuan dan tawaran dari orang-orang yang mereka singgahi. Sebaliknya, mereka tidak diperkenankan memaksa orang lain untuk menerima mereka. Jika menghadapi penolakan, mereka harus mencari cara lain agar tujuan pewartaan Injil tetap tercapai.
  4. Percaya pada pemeliharaan Tuhan Ketika para murid diutus untuk pergi ke kota-kota mereka tidak diperkenankan membawa perbekalan, agar mereka percaya pada pemeliharaan Allah. Jika mereka diutus, maka Tuhan juga akan memperlengkapi mereka.

Jika kita dapat memiliki empat hal di atas, kita dapat menjaga konsistensi kita dalam mengerjakan tugas pelayanan kita. Ketika kita menghadapi tantangan berat, kita tidak mudah goyah dan jatuh. Sebaliknya, kesulitan yang kita hadapi akan mampu kita olah sehingga kita dapat mengerjakan tugas pelayanan kita dengan kesungguhan. Amin.

Media Sosial Kami
https://gkjkronelan.or.id/
https://s.gkjkronelan.or.id/informasi/

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

nineteen − twelve =