Artikel GKJ Kronelan

Minggu ini kita memasuki Minggu Prapaska yang pertama. Kita semua diajak untuk kembali menghayati sengsara Tuhan Yesus dalam karya-Nya menebus dan menyelamatkan umat-Nya. Pada masa prapaska ini kita juga diharapkan menyadari akan kerapuhan dan ketidak berdayaan sebagai manusia menghadapi banyaknya pergumulan hidup. Aneka pergumulan itu kadang membuat perjalanan hidup ini terasa berat. Di samping menghadapi pergumulan hidup, manusia juga diperhadapkan dalam tuntutan hidup yang lain. Tuntutan itu adalah keinginan supaya hidup ini lebih menyenangkan, berhasil, sukses, bahagia, baik-baik saja dan semua serba ada. Hal yang semestinya diingat adalah saat manusia menghadapi pergumulan ataupun saat berusaha meraih sesuatu yang dicita-citakan, mestinya kita tidak boleh lepas dari sebuah kesepakatan, keluar dari norma dan etika, ataupun tatanan, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis.

Minggu Prapaska ini, kita bisa belajar dari Kisah Adam dan Hawa yang diceritakan dalam Kitab Kejadian 2 : 15–17 dan Kejadian 3 : 1 –7. Saat mereka ditempatkan Tuhan di taman Eden, Tuhan menganugerahkan semua yang mereka perlukan. Satu hal yang menjadi pesan atau perintah Tuhan adalah agar mereka tidak memakan buah pengetahuan baik dan jahat, sebab pada waktu mereka memakannya, mereka pasti akan mati. Melalui perintah Tuhan ini, kita sadar, bahwa setiap kehidupan pasti memiliki tatanan, aturan, norma dan etika agar semua berjalan dengan baik. Kehidupan Adam dan Hawa juga ditata agar mereka hanya tunduk dan setia serta taat kepada Sang Pencipta, yaitu Tuhan Allah. Namun di Kejadian 3:1-7, diceritakan, karena mereka ingin menjadi “seperti Allah”, ingin tahu semuanya, mereka melanggar kesepakatan dengan Tuhan dan melupakan norma dan etika yang Tuhan berikan.

Jika manusia abai terhadap perjanjian dengan Allah, bagaimana dengan Dia? Apakah Allah abai pada manusia? Dalam perjalanan manusia, Tuhan tetap mengasihi manusia. Kasih-Nya tidak pernah berubah. Tuhan menginginkan manusia kembali kepada Tuhan. Tuhan terus memberi pesan, nasehat dan perintah agar manusia tetap setia dan hanya taat kepada Tuhan. Ia tidak pernah lelah untuk mengingatkan umat, mendidik dan membimbing umat-Nya agar tetap di jalan yang Tuhan kehendaki.

Kesetiaan kepada Tuhan adalah harga yang harus dibayar agar manusia mengalami kehidupan yang seutuhnya. Dan siapakah yang mampu setia kepada Tuhan dengan utuh/sempurna? Tidak ada. Roma 3:9-12 mengatakan “Jadi bagaimana? Adakah kita mempunyai kelebihan dari pada orang lain? Sama sekali tidak. Sebab di atas telah kita tuduh baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, bahwa mereka semua ada di bawah kuasa dosa, seperti ada tertulis: “Tidak ada yang benar, seorang pun tidak. Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah. Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak”.

Pribadi yang mampu setia sampai akhir, walaupun penderitaan harus dialami hanyalah pribadi Yesus. Dalam Injil Matius 4:1-11 mengisahkan tentang Yesus yang terus mengandalkan Bapa-Nya. Ia berpegang erat akan firman-Nya, tunduk dan taat pada aturan, norma dan etika Ilahi bahkan sampai mati disalibkan. Dengan mengandalkan Bapa, Ia mampu mengalahkan godaan Iblis. Dari sini kita belajar, mengapa Ia berhasil mengalahkan cobaan? Ia berhasil karena sesungguhnya yang dikerjakan-Nya bukan untuk diri-Nya sendiri. Ia tidak berorientasi pada diri sendiri, tidak meraih sesuatu demi diri-Nya. Apa yang dilakukan-Nya hanyalah untuk melakukan kehendak Bapa. Kesetiaan-Nya memenuhi hukum Ilahi bertujuan untuk memulihkan kehidupan manusia.

Kita sadar bahwa dengan kekuatan yang kita miliki tidak mungkin kita mampu meraih kehidupan dan dipulihkan, karenanya kita dipanggil untuk semakin menyandarkan ketidakmampuan kita kepada Yesus, karena hanya di dalam Yesus-lah, pemulihan yang sejati itu akan terjadi. Ketika hidup kita sudah dipulihkan, maka damai sejahtera Allah akan ada dalam hidup kita, hidup keluarga kita, hidup persekutuan kita, juga gereja kita, dan dimanapun kita ada dengan yang lain. Tetaplah setia mengikut Yesus agar hidup kita benar-benar dipulihkan. Amin.

Media Sosial Kami
https://gkjkronelan.or.id
https://linktr.ee/gkjkronelan

By Admin