Artikel GKJ Kronelan

Mengubah pola hidup dan pola makan melalui diet saja begitu tidak mudah, apalagi jika membayangkan bagaimana seseorang harus mengubah sebuah prinsip hidup yang selama ini sudah dianggap sebagai kebenaran. Hal seperti inilah yang terjadi dalam diri Rasul Petrus yang selama ini hidup dengan sebuah kepercayaan bahwa kasih sayang Allah dalam berita Injil hanya diperuntukkan bagi orang Yahudi saja. Namun melalui penglihatan yang Allah berikan kepadanya, pada akhirnya Petrus dituntun bertemu dengan Kornelius dan seluruh keluarganya yang takut akan Allah. Mereka ingin mendengarkan pengajaran Petrus tentang Yesus.

Dari situlah Petrus mengalami sebuah perubahan cara pandang tentang bagaimana sesungguhnya Allah juga berkenan kepada orang-orang di luar Yahudi, yaitu kepada mereka yang mau taat dan percaya kepada Allah. Kornelius menceritakan kepada Petrus bahwa ia telah berdoa kepada Allah dan Allah menjawabnya dengan cara mengirimkan Petrus kepadanya. Akhirnya Petrus dengan yakin mengatakan kepada Kornelius bahwa mereka yang bukan Yahudi pun diperkenan Allah untuk percaya asal mereka sungguh-sungguh melakukan apa yang menjadi kehendak Allah.

Sesudah itu Petrus mulai mengajarkan dan mengatakan kepada Kornelius dan keluarganya tentang betapa Yesus Sang Anak Allah itu telah mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Yesus yang mati itu telah bangkit dan berkuasa untuk mengajar dan membuktikan kebangkitan-Nya kepada para muridNya. Petrus adalah salah satu saksi yang melihat dan membuktikan kehebatan Yesus Sang Anak Allah. Oleh karena itulah Yesus memerintahkan agar Petrus mengajarkan dan memberitakan semua itu kepada banyak orang, termasuk Kornelius dan seluruh keluarganya.

Dalam Minggu ini kita kembali merayakan dan memaknai Minggu Pembaptisan Yesus. Dalam kisah tentang pembaptisan Yesus kita belajar sebuah keteladanan tentang bagaimana Yesus dengan taat melakukan apa yang Allah kehendaki yaitu : Yesus dibabtis oleh Yohanes Pembabtis. Ia adalah anak Allah yang merendahkan hati dan dirinya menjadi manusia yang datang kesungai Yordan untuk menghampiri Yohanes Pembaptis. Pada awalnya Yohanes Pembaptis mengatakan bahwa ialah yang seharusnya dibaptis oleh Yesus. Namun perkataan Yesus “Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah”.

Perkataan Yesus ini mencerminkan betapa Ia sungguh menerima dan menjalankan ketaatan-Nya kepada Bapa-Nya. Yesus menjalani pembaptisan itu bukan karena Ia adalah orang berdosa, tetapi karena Ia menjalankan apa yang menjadi kehendak Bapa-Nya. Dari sini kita melihat dan belajar bahwa dasar untuk menjadi seorang yang berkenan kepada Allah adalah dengan taat melakukan apa yang Allah kehendaki. Dengan kerelaan hati Yesus yang selayaknya menerima hormat dari Yohanes Pembaptis justru menjadi seseorang yang dibaptis.

Menjadi pribadi yang berkenan di hadapan Allah adalah kesediaan untuk dengan rela dan rendah hati menjadi pribadi yang rela berubah dan mau terus belajar taat pada perubahan yang Allah kehendaki terjadi. Setiap hari kita sedang belajar untuk menjadi pribadi yang taat kepada Allah. Dengan itulah kita dapat menjadi pribadi yang berkenan di hadapan-Nya. Apapun tantangan dan kesulitan yang dihadapi, Allah pasti memberikan kita kekuatan untuk tetap dengan taat menjadi pribadi yang berkenan di hadapan-Nya. Amin

Media Sosial Kami
https://gkjkronelan.or.id
https://linktr.ee/gkjkronelan

By Admin