Artikel GKJ Kronelan

Sudah 3 tahun, Pandemi Covid-19 hadir di muka bumi ini. Hampir seluruh sendi kehidupan diluluhlantakkan oleh hadirnya Pandemi ini. Termasuk dalam kehidupan berkeluarga, banyak keluarga yang retak, bahkan hancur karena Pandemi ini. Teknologi Informasi hadir dengan begitu pesatnya, menawarkan banyak sekali kemudahan di dalamnya, dan seolah dunia pun sudah ada dalam genggamannya. Ketika seseorang tidak hati-hati menyikapi pesatnya Teknologi Informasi, akhirnya ia akan terbelenggu dalam kehidupan maya yang seolah menjadi penawar kesusahannya selama ini.

Lantas dengan realita kehidupan yang seperti itu, bagaimana keluarga Kristen menyikapinya? Apakah keluarga Kristen juga akan ikut arus kehidupan dunia yang seperti itu? Adakah yang dapat membentengi kehidupan keluarga Kristen agar tidak terjerumus dalam deras dan kejamnya arus dunia? Jawabannya, Ada! Apa itu? Iman, Pengharapan dan Kasih.

Melalui bacaan kita hari ini, I Korintus 13, kita akan belajar untuk dapat menjalani kehidupan keluarga yang baik, yang berbeda dengan keluarga-keluarga dunia, yang tentunya seturut dengan kehendak Tuhan. Surat pertama rasul Paulus kepada Jemaat Korintus di pasal 13 ini, cukup relevan memberikan pencerahan kepada kita, keluarga Kristen diperhadapkan kepada dunia yang tengah dilanda banyak kesusahan akibat Pandemi Covid-19. Dalam surat I Korintus 13, rasul Paulus memaparkan 3 pokok pikiran, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dimana ketiganya sering disebut sebagai dasar atau pilar kekristenan.

Dengan beriman kepada Kristus, maka setiap keluarga pasti percaya sepenuhnya kepada Kristus, termasuk percaya atas segala pemeliharaan yang terjadi di dalam kehidupan berkeluarganya. Demikian pula dengan pengharapan, setiap keluarga Kristen pasti juga akan menaruh segala pengharap-an kepada Kristus, sehingga apa dan bagaimanapun yang terjadi di dalam kehidupan keluarganya, ada sebuah pengharapan besar di dalam Kristus. Namun demikian, dari kedua hal tersebut, yaitu iman dan pengharapan, harus ada kasih yang membungkusnya, karena kasihlah yang utama. Hal tersebut disebabkan karena kasih tak memiliki batas waktu layaknya iman dan pengharapan. Seberapa pun besarnya iman dan pengharapan, kasih masih lebih besar.

Jadi, inilah benteng bagi keluarga-keluarga Kristen yang hidup dalam dunia yang saat ini begitu komplek permasalahannya, yaitu: iman, pengharapan dan kasih. Dengan iman, keluarga Kristen percaya dan menyerahkan seluruh kehidupannya kepada Kristus. Dengan pengharapan, keluarga Kristen menaruh semua pengharapannya kepada Kristus, sehingga apa dan bagaimanapun kehidupan keluarga yang dijalaninya, bahkan kehidupan yang paling berat sekalipun, tidak akan menggoyahkannya.

Keluarga Kristen menjalani kehidupannya dengan buah-buah kasih, yaitu: sabar, murah hati, tidak cemburu, tidak memegahkan diri, tidak sombong, tidak melakukan yang tidak sopan, tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak pemarah, tidak menyimpan kesalahan orang lain, tidak bersukacita karena ketidakadilan, bersukacita karena kebenaran, menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, dan pada akhirnya sabar menanggung segala sesuatu.

Percayalah, jika semua itu sudah dimiliki oleh keluarga Kristen, maka seberat apapun kehidupan yang dijalani, semuanya itu tidak akan menggoyahkannya. Bahkan sebaliknya, kehidupan keluarga Kristen dari hari ke hari akan semakin kokoh. Selamat memiliki iman, pengharapan dan kasih, dan selamat menjalani kehidupan yang tidak mudah ini bersama Kristus. Tuhan Yesus memberkati. Amin

Media Sosial Kami
https://gkjkronelan.or.id
https://linktr.ee/gkjkronelan

By Admin