Artikel GKJ Kronelan

Saudaraku… Hidup sebagai murid berarti hidup yang berkenan bagi Sang Guru. Jika sang Guru adalah Tuhan Yesus maka gaya hidup kita harus sesuai denganNya. Termasuk konsekuensi menjadi muridNya yang harus diketahui , disyukuri dan dijalani.

Paulus punya cara pandang yang unik dalam melihat hidupnya. Baginya hidup dan mati sama-sama penting. Apa buktinya? Ia hidup untuk bersukacita menyaksikan pertumbuhan iman jemaat Filipi yang ia layani (ay. 3-11) dan rela menderita demi memberitakan Injil (ay. 12-17). Mengapa Paulus dapat menjalani hidupnya dengan sukacita meski menderita? Kuncinya adalah Kristus. Kristus memberikan makna baru baik pada kehidupan maupun kematian. Paulus menekankan bahwa bila ia hidup, ia ingin terus melayani dan berbuah bagi Kristus. Sebaliknya, apabila ia mati, ia memandangnya sebagai suatu keuntungan karena hal itu berarti ia berbahagia hidup bersama-sama dengan Kristus.

Dalam komunitas Kristen, tentu Kristus yang menjadi teladan. Yesus Kristus adalah panutan dan teladan orang orang yang percaya kepadaNya. Tidak sedikit orang yang ingin menjadi pengikut atau muridNya

Ada yang mengutak atik kata “guru” yaitu sebuah singkatan: digugu lan ditiru. Murid seharusnya mengikuti gurunya dan guru menjadi teladan muridnya. Menjadi murid berarti orang yang belajar dari gurunya, meniru gurunya, tidak hanya belajar teori tapi juga belajar untuk melakukan apa yang dipelajarinya dari gurunya. Menjadi murid berarti menjadi pembelajar dan melakukan ajaran gurunya. Demikian juga halnya dengan murid Tuhan Yesus.

Melalui bacaan hari ini kita lihat syarat yang pertama untuk menjadi murid Yesus adalah mengasihi Yesus lebih utama dari pada ikatan hubungan keluarga dan bahkan nyawa sendiri. Syarat yang kedua adalah rela menderita dan terus menerus mengikuti Yesus (ay.27).Tuhan Yesus tidak suka dicap suka PHP (Pemberi Harapan palsu). Tuhan Yesus justru memberi peringatan untuk berpahit pahit dahulu. “Jikalau seorang datang kepada-Ku dan menjadi murid-Ku ia harus memikul salibnya dan terus-menerus ikut Aku dalam keadaan apapun”. Komitment memberikan seluruh hidupnya kepada Kristus lebih dari apapun dan dalam keadaan apapun sampai akhir, haruslah kita pegang.

Di akhir renungan ini kita ingin menekankan bahwa: Konsekuensi dari mengikut Kristus yang terasa berat di dunia ini yang terbatas dan sementara tidaklah sebanding dengan pengharapan kita akan menerima kemuliaan di Sorga yang bersifat kekal dan abadi. Tuhan memberkati kita amin

Media Sosial Kami
https://gkjkronelan.or.id
https://linktr.ee/gkjkronelan

By Admin