Saudara, hidup tabah adalah bagian penting dari perjalanan kehidupan orang percaya. Ketabahan bukanlah sikap pasif yang hanya menunggu masalah berlalu dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Sebaliknya, ini merupakan sikap aktif yang siap maju dan berjuang untuk kebenaran serta keyakinan dengan harapan. Ia adalah iman pelari marathon, mungkin tidak cepat larinya namun konstan, lama, bahkan terkadang jatuh, namun tidak akan berhenti jika belum sampai pada tujuan.
Dalam bacaan 1 Samuel 15:34-16:13, Samuel menunjukkan ketabahan dan kesetiaan dalam melaksanakan tugasnya sebagai nabi Tuhan. Seperti Tuhan juga tetap setia terhadap umat Israel dan perhatian terhadap tindakan pemimpin-nya. Saudara, hidup tabah dan berbuah bukanlah sikap pasif tetapi sikap aktif yang siap maju dan berjuang untuk kebenaran serta keyakinan kita. Mazmur 20 juga memberikan pesan tentang menghadapi kesusahan dan ancaman dalam menjalankan tugas perang atau pertahanan negara. Aktifitas doa dan ritual bersama kepada Tuhan bagi raja dan bangsa Israel ini menunjukkan pentingnya ketekunan memohon pertolongan Tuhan dalam setiap perjuangan.
Dalam bacaan 2 Korintus 5:6-10, (11-13), 14-17, Paulus berbicara tentang pengalaman pribadinya dengan kasih tak terbandingkan dari Kristus yang mengubah hidupnya. Paulus tabah karena mengimani Kristus. Ia menyerahkan dan memercayakan diri pada Tuhan sehingga memperoleh kekuatan untuk tabah dan tekun. Kristus yang telah tabah dan tekun menjalani penderitaan dan kematian itu menjadi pengharapannya. Paulus dan jemaat dapat hidup dalam ketabahan dan ketekunan itu karena hidup dan ketabahan Kristus menjadi model dan modal perjuangan mereka. Ketabahan sungguh bermakna bagi orang percaya. Ia barulah bertumbuh subur di dalam penderitaan dan tekanan hidup. Hidup tabah adalah ciri ciptaan baru.
Saudara, perumpamaan dalam bacaan Injil Markus 4 : 26-34 mengajarkan kita tentang misteri Kerajaan Allah. Perumpamaan benih yang tumbuh dengan sendirinya menunjukkan bahwa Kerajaan Allah akan berkembang dengan sendirinya dan menghasilkan buah yang diinginkan karena kuasa dan kebebasan-Nya. Perumpamaan biji sesawi yang kuat menggambarkan bahwa Kerajaan Allah akan berkembang menjadi sesuatu yang besar dan memberikan perlindungan, keamanan dan kesejahteraan.
erumpamaan-perumpamaan ini menekankan bahwa Kerajaan Allah akan mengubah tatanan dunia dan menghadirkan kehidupan yang baru. Kerajaan Allah tidak akan mendukung sikap pasif di pihak kita, meskipun ada sesuatu yang tak terelakkan tentang kebebasan Allah. Kerajaan Allah membutuhkan keterlibatan kita dalam menyediakan perlindungan, keramahtamahan, makanan, dan pembaharuan bagi mereka yang membutuhkannya. Dengan demikian, Injil tidak bisa diam dan netral, melainkan harus terlibat secara aktif dalam dunia untuk membawa transformasi yang sejati.
Saudara, semoga firman Tuhan hari ini “Hidup Tabah dan Berbuah” menyemangati kita untuk semakin setia kepada Tuhan dan terlibat secara aktif menjadi saksi-Nya di dunia ini. Hidup tabah tidak selalu mudah, tetapi dengan kuasa dan kasih Kristus yang mengubah, kita dapat mengatasi setiap tantangan dan membawa buah yang baik bagi kerajaan-Nya. Kita dapat hidup tabah dan berbuah karena ketabahan Kristus menjadi model dan modal perjuangan kita. Ketabahan membuat hidup sesehari dijalani dengan penuh makna, kesetiaan, dan pengharapan. Baik secara pribadi atau bersama dalam komunitas kita. Sebagai umat yang hidup dalamkasih dan transformasi Kristus, kita dipanggil untuk menjadi saksi-Nya di dunia ini, menjadi berkat untuk semua ciptaan sehingga dunia ini menjadi tempat yang lebih baik. Amin.
Media Sosial Kami
https://gkjkronelan.or.id/
https://s.gkjkronelan.or.id/informasi/