Artikel GKJ Kronelan

Allah memang merupakan misteri bagi manusia. Sosok Allah tak bisa kita deskripsikan sebab Ia tak terselami. Keterbatasan dan kelemahan manusia tak mampu menjangkau apalagi menyingkap selubung misteri itu. Akan tetapi di tengah selubung misteri itu, Allah berinisiatif untuk menyatakan diri dengan menjalin relasi dengan manusia melalui karya penyelamatan-Nya.

Sosok Allah yang maha kuasa dan memiliki daya kekuatan dahsyat dipotret oleh pemazmur. Mazmur 29 menggambarkan kedahsyatan kekuatan Allah sebagai kekuatan yang luar biasa dan bahkan melampaui peristiwa-peristiwa alam. Allah juga menyatakan diri sebagai seorang pengajar bahkan juga sahabat akrab bagi manusia. Dalam bacaan Injil hari ini, tampak dalam sosok Yesus Kristus yang sedang berdialog dengan Nikodemus. Ia menunjukkan diri sebagai sosok rekan dialog yang apresiatif dan pengertian. Ia memahami keterbatasan Nikodemus dalam mengerti terkait kelahiran baru.

Kelahiran baru yang Yesus maksud adalah kelahiran dalam Roh yang berarti adanya pembaharuan hidup. Hidup yang diperbaharui berarti hidup yang telah memperoleh pemulihan sebab percaya akan karya salib Kristus. Pemulihan yang terjadi adalah pemulihan relasi Allah dengan umat-Nya. Setiap orang yang percaya telah dibebaskan dari relasi perbudakan sebagai “hamba”. Ia masuk dalam relasi intim sebagai anak Allah yang akan menerima pemenuhan janji keselamatan Allah. Namun Paulus juga mengingatkan bahwa anugerah keselamatan itu disertai dengan panggilan untuk hidup “menderita bersama-sama dengan Kristus” itu berarti panggilan untuk menyelaraskan hidupnya seperti Kristus. Mengambil nilai dan sifat Kristus sebagai teladan dalam kehidupan keseharian orang percaya di dalam pimpinan kuasa Roh.

Dari sini kita menemukan adanya konsep Trinitarian, bahwa Allah Bapa yang sejak permulaan membuka diri dan mengasihi dunia ini dengan segala kelemahannya. Allah kemudian datang menjelma dalam rupa Yesus Sang Anak untuk mengenal dan mewujudkan kasih solidaritas kepada manusia melalui karya salib. Umat manusia yang percaya dalam karya salib Kristus pun dipulihkan dalam relasi mereka kepada Tuhan dan dilahirkan kembali dalam karya pimpinan Roh Kudus yang membentuk manusia dalam kehidupannya yang baru.

Dalam pribadi yang berbeda itu, Allah Trinitas memiliki kehendak dan inisiatif yang sama, sebab di dalam diri Allah Trinitas kita melihat kesatuan dan persekutuan ilahi yang sempurna.
Dalam kesaksian Alkitab yang kita baca dan renungkan hari ini, kita mampu mengenali akan sifat Allah yang terus digemakan baik dalam pribadi Bapa, Anak, maupun Roh Kudus. Yakni sifat Allah Trinitas yang senantiasa berinisiatif untuk mengasihi umat-Nya. Ia senantiasa memanggil umat-Nya itu untuk menyelamatkan, memulihkan dan memperlengkapi mereka. Bahkan sekalipun umat-Nya lemah dan penuh dosa.

Karya Allah Trinitas menuntun kita untuk hidup dalam persekutuan cinta kasih di tengah dunia. Sebab dalam persekutuan ketiga pribadi-Nya, Allah menunjukkan bagaimana Ia senantiasa berinisiatif mewujudkan persekutuan cinta dan kasih. Maka, jika kita sebagai orang Kristen mengaku bahwa kita dipimpin oleh Allah Trinitas, maka kita seharusnya mampu menghidupi sifat kasih-Nya itu. Kiranya kita dimampukan untuk tak hanya tahu dan percaya akan Allah Trinitas, melainkan menghidupi-Nya dan dipimimpin oleh-Nya. Amin

Media Sosial Kami
https://gkjkronelan.or.id/
https://s.gkjkronelan.or.id/informasi/

Ibadah Natal 2024 dan Tahun Baru 2025