Artikel GKJ Kronelan

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, Dalam budaya Indonesia, orang-orang biasanya berlomba untuk melaksanakan pesta pernikahan semegah mungkin. Semakin megah, dekorasi tampak fotogenic, hidangan semakin enak, tamu undangan akan memberikan sambutan yang mengesankan. Sementara jika pesta digelar secara sederhana, pesta itu kerap dicibir dengan ungkapan : pelit, kurang effort, menyepelekan tamu, dan dianggap memalukan.

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, Tindakan hebat dan heroik yang dilakukan seseorang juga mendapat pujian lebih banyak. Dalam film Spiderman misalnya, ketika Spiderman menyelamatkan kota dengan lincah, berani, dan penuh kekuatan, ia beroleh banyak pujian. Banyak pihak lupa bahwa sejatinya ada andil orang lain di balik kisah heroiknya.

Dari dua contoh ini, yang ingin ditegaskan adalah hal-hal sederhana kerap kali tersembunyi, dikucilkan, dan kerap hilang dari pandangan kita jika dibandingkan dengan sikap heroik yang dahsyat. Sikap heroik dinantikan di mana-mana dan oleh siapa saja, termasuk kepada Allah. Dengan cara pandang manusia, kita kerap menanti Allah melakukan berbagai perkara besar dalam kehidupan kita. Dalam kondisi hidup yang menyesakkan, kita berharap Allah menolong kita dengan tindakan heroik-Nya. Padahal tidak semua pertolongan Allah tampak heroik. Akibatnya kita kerap tidak merasakan hadirat Allah karena kita kecewa terhadap tuntutan yang kita bebankan pada Allah. Ia menolong dengan berbagai cara dan kita kerap tidak menyadari pertolongan tersebut.

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, Minggu ini kita memasuki Minggu Palma. Pada minggu ini kita menghayati kemuliaan Yesus yang masuk ke Yerusalem untuk memasuki penderitaan, kematian dan kebangkitan-Nya. Kala itu seseorang yang dianggap mulia biasanya diarak dengan menaiki kuda yang gagah. Hal ini dilakukan oleh para pemimpin Romawi. Mereka menaiki kuda yang gagah untuk menunjukkan eksistensi kekuasaannya.

Cara Yesus menunjukkan kemuliaan-Nya berbeda dengan pemimpin Romawi. Ia memilih menggunakan keledai sebagai tunggangan-Nya. Ketika Yesus memilih keledai untuk ditunggangi, tidak ada sikap heroik sama sekali dalam diri-Nya. Ia menggunakan cara yang tampak biasa saja, tidak heboh dan tidak heroik. Namun demikian, Ia menjangkau semua kalangan. Simbolisasi ini menjadi gambaran cara Allah menolong umat-Nya. Pertolongan-Nya yang sempurna kadang tampak biasa saja, tidak heroik seperti yang dibanyangkan.

Hal ini bisa jadi cara Allah menolong kita tanpa kita sadari. Misal ; ketika sakit, ia memberikan kesembuhan berangsur-angsur; Ketika ada masalah yang rumit, Tuhan memberi jalan keluar sedikit demi sedikit; ketika ada dukacita, Tuhan menghapus dan menghibur dengan cara yang tipis. Jadi walau kita tidak merasakan secara langsung, tapi pertolongan Tuhan tetap ada.

Oleh karena itu, penting bagi umat-Nya untuk tetap kuat dalam pengharapan. Jangan-jangan pertolongan Allah sedang terjadi, hanya saja kita tidak peka. Sebagai orang percaya marilah kita menumbuhkan kepekaan hati dan pikiran kita terhadap pertolongan Tuhan yang tampak dalam perkara-perkara sederhana. Jangan pernah berhenti menyembah dan tetaplah mengagungkan pertolongan Tuhan sekalipun sederhana dan tidak tampak heroik.

Beriman secara sederhana diwujudkan dengan kasih menyadari Allah dalam segala hal. Cobalah merefleksikan kehadiran-Nya dari hal-hal yang tampak sederhana. Marilah kita menghayati Minggu Palma ini dengan mengikut Yesus yang berjalan menuju Yerusalem melalui cara yang sederhana. Selanjutnya marilah kita wujudkan kehidupan sehari-hari dengan cara sederhana, sebab Allah yang kita imani adalah Allah yang sederhana. Tuhan memberkati. Amin

Media Sosial Kami
https://gkjkronelan.or.id/
https://s.gkjkronelan.or.id/informasi/

By Admin