Artikel GKJ Kronelan

Dalam kehidupan umat percaya butuh yang namanya kepastian. Kepastian itu bukan janji palsu, tetapi janji yang tergenapi. Apa jadinya jika Yesus tidak datang menyelamatkan dunia? Bisa jadi saat ini kita hidup dalam kekacauan. Namun, proses penyelamatan Allah tidak datang tiba-tiba. Kita perlu melihat perjalanan panjang karya keselamatan sejak kehidupan sejarah bangsa Israel, peristiwa kehadiran Yesus Kristus dan peristiwa pencurahan Roh Kudus. Dari perjalanan tersebut kita dapat melihat secara utuh bagaimana Allah begitu mengasihi umat kepunyaan-Nya.

Keselamatan mengindikasikan terjadinya perubahan kondisi yang substansial dalam diri manusia, baik secara personal maupun secara komunal, baik secara fungsional maupun struktural (sistemik). Dunia yang kacau balau karena dosa, dipulihkan oleh Allah yang begitu mencintai umat kepunyaanNya. Apa yang dinubuatkan oleh Yesaya bukan omong kosong! Bacaan Injil Matius 11:2-11 menjadi bukti bahwa yang dinubuatkan oleh Yesaya betul terjadi. Mesias itu adalah Yesus Kristus, Dialah Mesias yang datang menyelamatkan orang buta, lumpuh, kusta, tuli. Puncaknya kita dapat menyaksikan kebangkitan orang mati dan kebahagiaan bagi orang miskin.

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan, Minggu Adven yang ketiga adalah Minggu sukacita. Hari ini kita semua diajak untuk melihat dengan sukacita sejarah keselamatan dengan utuh. Secara kronologis kita melihat bentangan waktu antara nubuatan Yesaya dan peristiwa Yesus Kristus. Namun hal itu sama sekali tidak menghalangi kesinambungan proses karya Keselamatan Allah untuk bangsa Israel secara khusus dan untuk dunia secara umum. Oleh karenanya hari ini kita diajak untuk menghayati :

  1. Sukacita dalam berproses Karya keselamatan Allah dilihat sebagai sebuah proses yang teranyam dalam kehidupan manusia. Dinamika proses ini perlu kita hayati supaya kita tidak menjadi manusia yang menyepelekan proses kehidupan. Dasar penyelamatan Allah kepada dunia adalah karena kasih. Oleh karenanya, kita juga perlu meresponinya dengan sukacita dalam berproses.
  2. Sabar dan setia dalam berproses. Keimanan kita kepada-Nya terus diuji seiring berjalannya waktu. Semakin kita beranjak dewasa secara usia, bukannya semakin ringan langkah kita, tetapi semakin banyak tantangan kehidupan yang kita hadapi. Dalam situasi demikianlah keimanan kita kepada Allah dipertaruhkan, apakah kita mau tetap setia bersama-Nya atau pergi meninggalkan-Nya? Pemulihan akan terjadi ketika seseorang mau setia dan sabar dalam proses.
  3. Buah dari sukacita, sabar dan setia. Jika sukacita, kesabaran dan kesetiaan menjadi dasar kita berproses yakinilah hasilnya adalah yang terbaik. Karena apa? kita sudah mendapatkan kepastian itu, tergenapi melalui diri Yesus Kristus, Dialah Sang Mesias yang dinanti-nanti. Kedatangan-Nya bukan sebagai janji manis, tetapi janji yang akan tergenapi. Inilah kepastian yang melegakan. Hari ini kita beroleh kepastian bahwa kedatangan-Nya membawa perubahan baik (keselamatan) dalam kehidupan kita di masa kini dan masa depan. Amin.

Media Sosial Kami
https://gkjkronelan.or.id
https://linktr.ee/gkjkronelan

Ibadah Natal 2024 dan Tahun Baru 2025