Saudara terkasih dalam Tuhan, sering kali kita tidak dapat melihat tanda lain di balik yang kita hadapi dan yang kita jalani. Padahal Tuhan memakai banyak cara dan banyak tanda yang diberikan-Nya kepada kita. Baik melalui tanggung jawab, kebutuhan hidup, persoalan atau masalah dsb.
Semuanya terjadi agar kita dapat melihat makna dari setiap musibah. Manfaat dari setiap peristiwa adalah
mendorong kita berusaha untuk hidup lebih baik, taat dan mau ambil bagian menghadirkan karya
Tuhan.
Karya keselamatan Tuhan terus berlangsung. Ia terus menyerukan datangnya Sang Juruselamat, seperti yang ditunjukkan-Nya melalui peristiwa penggenapan janji-Nya terhadap keluarga Yusuf. Yusuf yang baru bertunangan dengan Maria. Ia mengalami kekalutan karena kekasihnya yang baru bertunangan dengannya telah mengandung. Maka seperti yang dikatakan dalam ayat berikutnya, ia bermaksud menceraikan dengan diam-diam. Hal itu didasari karena ia seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama istrinya di muka umum.
Ketika ia bermimpi : Malaikat Tuhan datang kepadanya dan memberikan penjelasan tentang sebab musabab Maria mengandung. “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus“ (ay. 20).
Yusuf tidak lagi ingin meninggalkan Maria, tidak lagi mengandalkan akal-pikirannya tetapi ia mengandalkan Tuhan dengan imannya. Barangkali salah satu kutipan mengenai dirinya yang tulus hati itu yang membuatnya bergerak menerima pilihan Allah. Barangkali ketulusan hatinya itu juga yang menyadarkannya akan tanggung jawab besar yang sedang dipikul Maria, ia tidak ingin Maria menghadapinya sendiri. Sebagai seorang laki-laki, pastinya ia bangga karena dapat melakukan tanggung jawabnya.
Kebanggaan ini pula yang ditulis oleh Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Roma. Mengawali surat yang ditulisnya kepada jemaat di Roma, Rasul Paulus memberikan salam dan memperkenalkan dirinya sebagai hamba Yesus Kristus. Identitas sebagai hamba Kristus yang disebutkannya bukan karena keinginan sendiri melainkan karena panggilan Tuhan.
Sebagai Rasul, Paulus mempunyai kewajiban untuk memberitakan Kristus sebagai Anak Allah yang berkuasa, yang tersalib dan yang bangkit dari antara orang mati (ay. 2-4). Oleh karena karya penebusan Kristus itu pula, Rasul Paulus menerima kasih karunia dan jabatan Rasul untuk menuntun semua bangsa agar percaya dan taat kepada Yesus Kristus.
Umat terkasih, Allah memberikan tanda surgawinya kepada kita sampai hari ini. Di tengah kegalauan perasaan dan kekacauan hidup, Allah tidak pernah meninggalkan kita. Ia bahkan memberikan tanda-tanda surgawinya melalui orang-orang di sekitar kita, bahkan sebenarnya melalui peristiwa hidup yang kita alami. Tuhan Yesus memberkati. Amin
Media Sosial Kami
https://gkjkronelan.or.id
https://linktr.ee/gkjkronelan