Artikel GKJ Kronelan

Jemaat yang dikasihi Tuhan, hidup ini diperhadapkan pada banyak pilihan. Bagaimana hidup kita, ditentukan oleh pilihan kita? Setiap pilihan ada konsekuensinya. Dan menentukan masa depan kita. Sebagai contoh ketika kita memilih menjadi sehat, tentu kita harus mau melepaskan diri dari kebiasaan, pola makan dan pola hidup yang tidak sehat.

Contoh lainnya: ketika kita memilih, agar hati kita damai, maka kita harus mau memaafkan dan melepaskan perasaan dendam dan sakit hati yang masih kita simpan. Jika kita ingin mendapatkan pengampunan dari Tuhan, maka kita harus mau meninggalkan perbuatan dosa. Jika kita menginginkan hidup tidak berakhir pada kebinasaan, maka kita harus fokus dan setia dalam mengikut Tuhan. Jadi harus ada yang kita lepaskan, supaya kita mendapatkan sesuatu yang lebih baik dan kita harapkan.

Mengikut Yesus, berarti memilih kehidupan. Artinya, ketika kita memilih mengikut Yesus, maka jalan hidup kita tidak akan menuju pada kehancuran atau kebinasaan. Dengan mengikut Yesus, kita berjalan menuju hidup yang kekal. Untuk bisa mendapatkan “kehidupan” kekal itu, ada syaratnya. Dalam Injil Lukas 14:26, Yesus berkata: “Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, istrinya, anak-anaknya, saudara saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku”.

Dalam hal ini Yesus tidak bermaksud menyuruh kita menjadi anak durhaka dengan membenci orang tua dan saudara-saudaranya. Tidak! Di sini Yesus hendak menegaskan, bahwa menjadi murid Yesus harus diikuti dengan kesediaan kita mengikatkan diri kepada Yesus dengan sepenuh hati, jiwa dan raga. Keterikatan yang baru dengan Yesus hanya terjadi jika kita mau melepaskan segala keterikatan yang lama, melepaskan kemelekatan kita yang bertolak belakang dengan Yesus.

Mari kita berefleksi: Apakah ikatan yang erat dengan keluarga, dengan kekasih hati, anak atau cucu itu justru membuat hubungan kita dengan Tuhan semakin jauh? Atau justru membuat komitmen kita menjadi murid Yesus menjadi lemah atau menjadi penghalang ketaatan kita kepada Tuhan? Kita disadarkan, bahwa mengikut Yesus itu harus tetap fokus. Kalau kita memilih mengikut Yesus, percaya kepada-Nya, maka kita harus dan menjadikan Yesus itu nomor satu dalam kehidupan kita, bahkan satu-satunya di dalam kehidupan kita. Kalau kita memilih Yesus, serahkan sepenuhnya kehidupan kita kepada-Nya. Gantungkan diri sepenuhnya secara totalitas kepada-Nya. Lepaskan kemelekatan kita pada yang lain, yang membuat kita mendua hati dalam pilihan. Ikut Yesus yes! tapi dosa juga jalan terus. Ini namanya mendua hati.

Perlu disadari bahwa melepaskan kemelekatan tidak identik dengan melepaskan tanggung jawab kita terhadap ikatan-ikatan sosial yang ada. Kita dapat bersikap tidak melekat terhadap orang-orang dan materi di sekitar kita, tetapi bukan berarti membuang, membenci, dan mencampakkan orang-orang terdekat dan materi yang harus kita kelola. Bukan! Ketidak- melekatan dapat diwujudkan dengan sikap lapang dada, tidak bergantung dan tidak terobsesi.

Ketika kita mengutamakan mengikut Yesus dan serius dengan komitmen yang tinggi melakukan apa yang dikehendaki-Nya, percayalah ikatan-ikatan keluarga dan kerabat tidak pernah akan kita benci. Sebaliknya, kita akan semakin mengasihi dan menyayangi mereka. Dengan mengikut Yesus, kita tahu bagaimana ketulusan cinta kasih itu. Dengan mengikut Yesus, kita akan mengerti dan mengalami apa yang namanya pengampunan.

Dengan mengikut Yesus kita akan tahu apa itu panjang sabar, kasih setia, kebajikan dan seterusnya. Mengapa? Karena Yesus adalah firman yang hidup, yang tidak hanya mengajarkan tetapi memberi keteladanan dengan penuh kuasa. Sekarang yang diperlukan adalah melepaskan ikatan ikatan yang menghambat fokus kita pada Kristus! Hanya dengan itu kita bisa menjadi murid Yesus yang sejati. Berani memikul salib, mengikut Tuhan. Di situlah kita memilih kehidupan, konsekuensi logisnya akan mendapatkan kehidupan yang sejati, yaitu menerima Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya. Amin

Media Sosial Kami
https://gkjkronelan.or.id/
https://s.gkjkronelan.or.id/informasi/

By Admin