Artikel GKJ Kronelan

Seorang petinju sangat paham akan apa yang akan mereka hadapi di atas ring. Mereka sadar betul, bahwa di atas ring, mereka akan menerima pukulan pada sekujur tubuhnya. Kapan pun, setiap saat. Jika mereka takut menerima pukulan, maka mereka bukanlah petinju sejati. Seorang petinju berdoa bukan supaya ia dihindarkan dari pukulan. Jika itu doanya, lebih baik ia tidak usah bertinju. Karena bagi seorang petinju, dipukul adalah sebuah keniscayaan. Seorang petinju menyiapkan dirinya untuk dapat menerima setiap pukulan, untuk dapat segera bangkit jika jatuh akibat pukulan yang hebat, dapat bertahan berdiri lebih lama, dan dapat memukul dengan lebih keras.

Intinya, seorang petinju harus siap jatuh dan gagal. Juga siap untuk bangkit kembali. Karena itu, seorang petinju harus dapat menjaga semangat dan pengharapannya. Untuk mencapai keberhasilan, selalu perlu proses. Tidak ada kesuksesan yang didapatkan secara instan. Banyak orang sukses mengawali kesuksesannya melalui kegagalan yang bertubi-tubi. Kunci yang perlu dimiliki bukanlah strategi untuk sukses, namun strategi untuk bangkit dari kegagalan, sebab tidak ada kesuksesan tanpa kegagalan.

Sayangnya natur manusia adalah menghindari kegagalan. Segala penderitaan ataupun kesulitan dipandang sebagai sesuatu yang sangat perlu dihindari. Padahal kenyataannya, semua itu adalah realitas hidup yang harus kita hadapi.

Oleh karena itu, sebagai orang percaya kita perlu memiliki keteguhan hati agar dapat terus percaya pada apa yang menjadi pengharapan. Kita dapat belajar dari Ayub. Dalam Ayub 19, Ayub mencurahkan kepedihan hatinya karena ia mengalami keterpurukan, baik terpuruk secara materi maupun terpuruk secara mental. Secara materi, Ayub menghayati bahwa kehancurannya merupakan wujud dari murka Allah kepadanya. Secara mental, ia terpuruk karena rusaknya relasi baik yang ia miliki. Ia merasa sendirian, dijauhi saudara kandung, istri, teman, diremehkan para pekerjanya, dan dikhianati oleh kawan karibnya sendiri.

Dinamika iman dialami Ayub sangat menarik ketika krisis menimpa hidupnya dan ia berada di jurang terdalam dan terkelam, ia berproses untuk terus menghidupkan semangat dan pengharapannya. Hingga pada akhirnya, ia dapat mengatakan bahwa sekalipun dunianya gelap, namun ia tidak perlu larut dalam kesedihan. Ia yakin, Allah berada di pihaknya (Ayub 19:23-27a). Dalam lembah kekelaman sekalipun, ia dapat merasakan Allah yang hidup, yang melihatnya menderita dan berpihak kepadanya.

Cara berpikir dan merasakan kehadiran Tuhan seperti Ayub, dapat membangkitkan semangat hidup. Cara berpikir memang menentukan sikap, tutur kata, dan segala perilaku seseorang (Mazmur 17). Jika Ayub dalam kesengsaraan masih memiliki pengharapan, berbeda dengan jemaat di Tesalonika. Mereka gelisah, bingung, putus asa ketika menerima ajaran yang tidak sehat, yang mengatakan bahwa kedatangan Tuhan segera tiba. Akibatnya, mereka tidak memiliki semangat hidup, malas bekerja, dan hanya menunggu. Paulus menuliskan surat kepada mereka memberikan nasihat, daripada gelisah dan bingung, umat diminta untuk memfokuskan hidup pada masa kini dan tidak mengkhawatirkan hal yang belum terjadi.

Saudaraku, Allah yang kita sembah adalah Allah yang hidup dan Allah orang hidup. Relasi Allah dengan kita melampaui ruang dan waktu. Bahkan, relasi itu tidak akan terpisahkan oleh kematian (Lukas 20:27-38). Ia mendengar setiap doa dan menyaksikan setiap jengkal kehidupan kita. Tuhan juga akan memberikan pertolongan tepat pada waktu-Nya.

Untuk itu, mari kita melakukan tiga hal ini: (1) Selalu mengucap syukur, bahwa segala sesuatu kita alami atas seizin Tuhan. (2) Berfokus pada hari ini dan melakukan tugas dengan penuh tanggung jawab. (3) Berdiri teguh dan berpegang pada ajaran-ajaran yang telah kita terima dari Alkitab. Jika ketiga hal itu dilakukan, maka Tuhan akan menganugerahkan penghiburan abadi dan pengharapan yang baik bagi kita. Kita akan dapat sungguh-sungguh merasakan kehadiran Allah yang hidup dalam kehidupan sehari-hari kita. Amin.

Media Sosial Kami
https://gkjkronelan.or.id/
https://s.gkjkronelan.or.id/informasi/

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

seventeen − eleven =