Artikel GKJ Kronelan

Jemaat yang dikasihi Tuhan, Jika kita memperhatikan alur dari bacaan Injil hari ini, kita akan mendapati ayat-ayat yang kita baca hari ini disampaikan oleh Yesus sesaat setelah Yesus mengajak para murid-Nya untuk mengingat pemeliharaan Tuhan kepada ciptaan yang lain. Seperti pemeliharaan Tuhan kepada burung-burung gagak yang sekalipun tidak menabur, tidak menuai, dan tidak punya lumbung, namun selalu diberi makan oleh Bapa. Juga pemeliharaan Tuhan kepada bunga bakung, yang sekalipun tidak memintal dan tidak menenun, tetapi sangat indah bentuknya. Di mana melalui ajakan untuk melihat pemeliharaan Tuhan atas ciptaan-ciptaan yang lain, Tuhan berharap umat- Nya tidak kuatir akan hidupnya.

Atas kenyataan itu maka wajar jika kita mengartikan pernyataan Yesus di ayat 32 yang berbunyi, “Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil!” hal itu masih berhubungan dengan ajakan untuk tidak takut atau tidak mengkhawatirkan kebutuhan hidup mereka, sebab Tuhan akan memelihara mereka sebagaimana pemeliharaan Tuhan kepada ciptaan yang lain.

Tetapi jika kita memperhatikan keterangan yang disebutkan Yesus di ayat 32 ketika Dia menjelaskan agar umat-Nya tidak takut, dan keterangan itu berbunyi, “Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu”, maka hal yang berhubungan dengan ajakan untuk tidak takut itu bukan sekedar karena Yesus akan mencukupkan kebutuhan harian, tetapi juga karena Yesus hendak mengajak umat-Nya untuk dapat menggunakan waktu hidupnya dengan lebih efektif dan membangun. Hal itu terjadi selain karena kedatangan Kristus yang kedua itu merupakan sebuah kepastian, juga karena sebagai orang yang beriman, umat-Nya sudah merasakan Kerajaan Allah (dalam arti: sudah merasakan pemulihan, jaminan keselamatan, penghiburan, kelepasan, dll).

Adapun bentuk dari tindakan konkret yang Yesus kehendaki untuk dilakukan umat sebagai bentuk dari sikap tidak takut karena sudah menerima Kerajaan Allah, di antaranya adalah: Kesiapan untuk meyerahkan pemeliharaan hidupnya semata kepada Allah dan bukan kepada kekayaan yang dimiliki. Kerelaan untuk belajar berbagi dengan memberi sedekah kepada yang lain. Kesiapan untuk selalu sigap dan waspada. Kesetiaan untuk tetap memfokuskan hidupnya kepada panggilan dan tanggung jawab yang Tuhan berikan.

Bagi Yesus, ketika semua hal tersebut dapat dilakukan umat-Nya, maka umat-Nya bukan saja akan terhindar dari kecemasan dan kekhawatiran tentang hidup; tetapi mereka juga akan merasakan hidup yang lebih berdampak positif dan berguna bagi yang lain.

Tetapi jika kita mau jujur, hal yang diajarkan Yesus untuk dapat dilakukan para murid, terutama yang berhubungan dengan: kesiapan percaya dan mempercayakan diri kepada Tuhan dan bukan kepada apa yang mereka miliki; kerelaan untuk berbagi dan memberi sedekah kepada sesama; kerelaan untuk sigap memberi bantuan kepada yang membutuhkan; serta kesiapan untuk fokus pada panggilan Tuhan, bukanlah hal yang mudah dilakukan. Bahkan tidak sedikit juga yang karena fokus dengan hal yang tampak oleh mata, akhirnya jatuh ke dalam kecemasan dan kekuatiran yang berlebihan. Di mana ketika hal ini tidak disikapi dengan benar, bukan saja akan menjadikan mental terganggu, tetapi akan menjadikan dirinya bersikap destruktif, baik pada dirinya sendiri maupun kepada yang lain.

Tentu saja jika semua hal itu disikapi dengan benar, akan menjadikan kita bertumbuh sebagai pribadi yang positif dan membangun. Tetapi jika kita hanya melihat semua itu sebagai ancaman, maka kita akan jatuh dalam kecemasan yang berlebihan. Dan jika itu terjadi, maka hidup kita akan terganggu secara mental, dan kita pun menjadi pribadi yang tidak produktif.

Terkait dengan hal itu maka, bimbingan Tuhan kepada Abram untuk melihat karyanya yang besar; begitu juga ajakan Yesus kepada murid-Nya untuk belajar melihat pemeliharaan Tuhan terhadap ciptaan yang lain; pun pengalaman iman yang diperlihatkan tokoh-tokoh dalam Alkitab, sangat relevan untuk selalu kita ingat dan kita hidupi. Sebab, melaluinya, kita bukan saja dimampukan untuk mengalahkan kecemasan dan terus berpengharapan dalam situasi yang sukar, tetapi juga untuk terus menjadi pribadi yang berdampak positif bagi yang lain. Amin.

Media Sosial Kami
https://gkjkronelan.or.id/
https://s.gkjkronelan.or.id/informasi/

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4 × 1 =