Artikel GKJ Kronelan

Jemaat yang terkasih, pernahkah kita menyadari nafas kita? Menyadari nafas adalah sebuah tindakan untuk mengetahui sebuah proses kerja tubuh luar biasa. Saat kita mengambil nafas, maka ada sebuah kerja sistem organ tubuh yang sangat teratur. Dari mulai otak mengirim sinyal pada organ paru-paru, jantung bahkan hingga aliran darah. Setelah nafas dihirup, dengan sangat cepat nafas akan keluar dengan sistem kerja tubuh yang sangat luar biasa. Maka jika kita mau menyadari peristiwa tubuh yang mudah disepelekan ini, kita akan mengenal apa arti dari salah satu anugerah Tuhan bagi hidup manusia. Inilah salah contoh dari anugerah Tuhan yang begitu nyata. Namun yang menjadi pertanyaan bagi kita adalah, bagaimanakah kita menjalani setiap kesempatan dalam hidup?

Jawaban yang seharusnya kita jawab dengan rendah hati dan rasa syukur adalah: hidup dalam pertobatan. Mengapa kita menjalani anugerah hidup dengan pertobatan? Alasannya adalah kesadaran diri bahwa kita adalah manusia berdosa. Dosa adalah kelemahan yang membuat kita menyadari bahwa kita selalu membutuhkan anugerah pengampunan dari Allah. Dalam sadar dan ketidaksadaran manusia begitu lemah menghadapi dosa. Oleh karena itu hidup dalam anugerah Allah yang dijalani dalam pertobatan setiap hari menjadi sebuah kebutuhan manusia beriman.

Anugerah Allah yang tak terkira itu, sejatinya selalu datang dari pihak Allah. Sejak dulu kala, Allah- lah yang selalu menjadi pihak pertama yang memberikan anugerah pengampunan kepada manusia berdosa. Inilah yang Allah lakukan kepada bangsa Israel dalam Yesaya 55 : 1-9. Allah kembali memberikan anugerah pengampunan-Nya kepada bangsa Israel yang hidup di masa pembuangan. Dosa dan pelanggaran bangsa Israel, menyebabkan mereka dihukum oleh Allah dengan hidup dalam masa pembuangan yang berat.

Dengan menderita mereka berteriak memohon Allah kembali menolong mereka. Mendengar hal itu Allah memberikan anugerah-Nya dengan begitu limpah dan indah. Allah yang disakiti hati-Nya oleh kedegilan hati bangsa Israel, namun Allah yang sama itulah yang kembali memberikan anugerah pengampunan-Nya. Tak dapat dibayangkan betapa luas hati-Nya yang penuh dengan belas kasihan kepada umat-Nya.

Menanggapi dan menggapai anugerah besar Allah dengan hidup dalam pertobatan adalah berita yang ingin disampaikan oleh Yesus dalam Lukas 3 : 1-9. Kepada orang-orang yang merasa “lebih baik” dan “lebih tidak berdosa” hanya karena mereka tidak menjadi korban tragedi dari orang-orang Galilea yang darahnya dicampur Pilatus menjadi korban persembahan. Kejadian ini merujuk kepada peristiwa orang-orang Saduki yang ternyata membuat sebuah kegaduhan di Bait Allah dan karena itu Pilatus membunuh mereka. Sungguh sebuah tindakan kekezaman yang mengerikan. Melihat “tanggapan dan asumsi” orang banyak tentang kejadian ini, Yesus mengingatkan kepada mereka bahwa jika mereka tidak hidup dalam pertobatan maka Nasib mereka akan sama.

Hal ini dengan tegas dan keras diperingatkan oleh Yesus agar orang banyak itu tidak merasa bahwa mereka hidup lebih benar dari pada sesamanya manusia hanya karena mereka tidak mengalami hal yang sama. Yesus pun menekankan pengajaran-Nya ini dengan mengatakan bahwa 8 korban kecelakaan runtuhnya menara dekat Siloam bukanlah orang-orang yang “dosanya” lebih besar daripada banyak orang di sekitar Yesus yang merasa lebih benar. Kedua kejadian ini dijadikan contoh oleh Yesus bahwa jika manusia tidak sungguh-sungguh bertobat dan memperbaiki dirinya sendiri di hadapan Allah dan sesama maka hukuman Allah pun akan nyata bagi mereka. Pertobatan dimulai dari kesadaran untuk tidak menghakimi orang lain dan tidak melihat diri lebih benar daripada orang lain.

Di dalam masa Pra-Paskah ke 3 ini, kita semua diingatkan tentang bagaimana seharusnya kita menjalani hidup anugerah Allah dalam pertobatan tanpa henti. Pertobatan adalah undangan untuk mengalami anugerah Allah yang senantiasa mengampuni dan memulihkan manusia dari dosa. Oleh karena itu biarlah sesama manusia kita saling menopang dan mendukung setiap orang untuk mengalami anugerah Allah dan mau berkomitmen hidup dalam pertobatan yang sejati. AMIN

Media Sosial Kami
https://gkjkronelan.or.id/
https://s.gkjkronelan.or.id/informasi/

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

18 − one =