Artikel GKJ Kronelan

Rangkaian bacaan hari ini mengisahkan dinamika hubungan antara manusia dengan Tuhan. Daud dalam Mazmurnya menyadari betul bahwa Tuhan telah terlebih dahulu mengenalnya, bahkan sejak ia dibentuk dalam kandungan. Pengenalan Tuhan kepada umat-Nya ini menunjukkan bahwa dalam ke-Maha-an-Nya, Ia tetaplah Tuhan yang mau menjangkau manusia dan sebaliknya bisa direspon oleh manusia. Hal ini nampak dalam cerita Samuel muda yang sekalipun memiliki pengetahuan tentang Tuhan, namun bisa jadi ia belum terlalu mengenal Tuhan.

Sebagai pribadi yang sudah berada di Bait Allah sejak masa mudanya, Samuel tentu paham tentang cerita perjalanan sejarah bangsa Israel bersama Tuhan dan segala tata pranata kehidupan rohani yang dihidupi bangsa Israel. Meski demikian, pengetahuan tentang Tuhan tidaklah cukup. Tuhan memutuskan untuk menyapa Samuel dan menyatakan kehendak-Nya. Samuel sempat merasa asing, namun pada akhirnya ia disadarkan bahwa Tuhan ingin membangun relasi yang dekat dan intim dengannya. Samuel merespon dengan baik berbuahkan kehidupan yang menyatakan kehendak Tuhan.

Respon yang baik terlebih dahulu membutuhkan kerendahan hati untuk menempatkan Tuhan secara tepat. Masalahnya kadang pemahaman dan pengetahuan yang dimiliki membuat orang beriman sukar untuk merendahkan hati karena merasa tahu tentang Tuhan. Ini yang menjadi pewartaan dari cerita perjumpaan Natanael dan Yesus Sang Guru. Sebagai seorang Yahudi, Natanael menghidupi stigma yang dilekatkan kepada orang-orang Nazaret. Banyaknya orang yang berperilaku negatif dan tingginya angka kejahatan membuat Nazaret dilekati pandangan miring oleh orang-orang Israel dari daerah yang lain. Maka bisa dipahami pesimisme Natanel yang menanyakan: “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?” Kemungkinan ia merasa Yesus sama dengan gambaran yang dimilikinya tentang orang Nazaret. Meski demikian, Natanael tetap mau berproses untuk berjumpa Yesus dan menikmati relasi dengan Sang Guru. Akhirnya Natanael menjadi murid yang setia dan mewujudkan kehendak Tuhan. Hal inilah yang dikehendaki Tuhan melalui surat Paulus kepada orang-orang percaya di Korintus.

Keberagaman dan perbedaan yang ada di Korintus menjadi tantangan tersendiri bagi orang percaya di sana. Mereka berjumpa dan berhadapan dengan berbagai nilai hidup yang saling bertumpuk. Maka di atas semua itu, Paulus mengajak semua orang percaya untuk mengikatkan diri kepada Tuhan dengan jalan mengenal-Nya dan mengenal kehendak-Nya. Ini diwujudkan dalam olah iman dan olah sikap untuk semakin selaras dengan Tuhan. Orang beriman tidak boleh merasa tahu apalagi merasa cukup dengan pengetahuan akan Tuhan. Sebaliknya orang percaya diundang untuk semakin masuk dalam pengenalan yang sejati kepada Tuhan sehingga mampu merespon panggilan-Nya dengan tepat dalam wujud hidup sesuai kehendak Tuhan.

Merasa tahu ternyata memiliki potensi bahaya. Orang beriman yang merasa tahu tentang Tuhan dan enggan untuk memperdalam spiritualitas untuk mengenal Dia serta kehendak-Nya bisa terjatuh dalam respon yang salah menanggapi panggilan-Nya. Maka perlulah setiap orang beriman untuk membangun pemahaman seperti Samuel dan Natanael yang bersedia untuk berproses bersama Tuhan sekalipun di tengah kebingungan dan pertanyaan. Justru kerendahatian untuk belajar bersama Tuhan inilah yang menolong kita untuk semakin mengenal Tuhan dan kehendak-Nya. Dengan demikian, sebagai orang beriman kita akan mampu mendekat dan melekat bahkan terikat dengan Tuhan, sehingga hidup kita mewujudkan kehendak Tuhan.

Inilah spiritualitas yang seharusnya melandasi kehidupan orang beriman. Setiap karya layan dan pemeliharaan iman akan dimaknai sebagai sarana untuk semakin mengerti tentang Tuhan, bukan untuk beradu pengetahuan semata. Ibadah, persekutuan, pelayanan, doa, pujian, dan berbagai laku rohani akan dinikmati sebagai kemurahan Tuhan untuk bersedia dikenal oleh umat. Maka mari membangun spiritualitas yang benar. Tuhan bersedia untuk dikenali, maka bangunlah semangat untuk memperdalam spiritualitas pengenalan akan Tuhan sehingga mampu merespon panggilan-Nya dengan tepat. Tuhan memberkati. Amin

Media Sosial Kami
https://gkjkronelan.or.id/
https://s.gkjkronelan.or.id/informasi/

Ibadah Natal 2024 dan Tahun Baru 2025