Dalam kehidupan bersama di masyarakat tentunya ada peraturan, norma-norma dan etika yang harus ditaati untuk kebaikan bersama. Juga berlaku dalam kehidupan keluarga, setiap keluarga tentunya mempunyai aturan-aturan yang mengikat setiap anggota keluarga. Aturan yang dibuat dan disepakati menuntut ketaatan setiap anggota keluarga di dalamnya. peraturan dibuat dan disepakati dengan tujuan menciptakan ketertiban, kedisiplinan dan kenyamanan bersama.
Dalam Rasul Paulus menasehati jemaat Roma agar mereka hidup menurut kehendak Allah. Hendaknya jemaat Roma menjadi hamba Kristus dan tidak lagi menjadi hamba dosa yang diperbudak dengan keinginan kedagingan. Dalam suratnya Paulus mengingatkan jemaat Roma akan aturan Allah agar setiap orang yang percaya tidak menyerahkan anggota tubuh mereka kepada dosa tetapi menyerahkan diri kepada Allah (Ay. 13).
Paulus menegaskan kembali di dalam Kristus, umat yang percaya tidak lagi hidup di dalam bayang-bayang Hukum Taurat tetapi mereka hidup dalam kasih karunia Allah. Mereka bukan hamba dosa melainkan hamba Kristus yang hidup dalam kebenaran dan pengudusan. Janji Allah bagi mereka yang hidup dalam kebenaran adalah hidup kekal di dalam Kristus Yesus, sebaliknya mereka yang tidak setia dan hidup dalam dosa mendapatkan upahnya yaitu maut/mati.
Tuhan Yesus sendiri mengajarkan pada para murid dan orang-orang Yahudi waktu itu akan penganiayaan dan penderitaan yang akan terjadi sebagai konsekuensi mengikut Dia. Perkataan Tuhan Yesus, Ia datang bukan membawa damai melainkan pedang, harus kita pahami bahwa kedatangan Kristus memang membawa damai, damai di antara manusia dengan Allah dan damai di antara sesama manusia.
Namun demikian ada hal yang tidak dapat dielakkan, kedatangan Kristus membawa pertentangan antara orang yang percaya kepada-Nya dan yang tidak, antara gelap dan terang. Yesus menuntut orang percaya memprioritaskan Dia lebih daripada sanak keluarganya (ay.37-38). Ini memang tidak mudah! Akan tetapi Ia menjanjikan bahwa pilihan itu tidak sia-sia. Disinilah Tuhan Yesus memberikan aturan dalam hal mengikut Dia, yaitu
- Janganlah takut dengan penganiayaan maupun penderitaan yang akan terjadi. (Mat. 10:26)
- Mau dan tidak malu mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat (Mat. 10:32)
- Mau memikul salibnya dan terus setia mengikut Yesus (Mat. 10:38).
Hidup dalam persekutuan dengan Allah, setiap orang percaya hendaknya merasakan penyertaan, pertolongan dan keselamatan dari Allah. Keluarga yang selalu marasa bahwa Allah tidak pernah membiarkan mereka berjalan seorang diri. Allah selalu ada di sisi mereka melewati setiap perjalanan hidup yang berliku. Keluarga yang hidup dalam penyerahan penuh kepada pemeliharaan Allah atas hidupnya. Orang percaya yang percaya akan kasih setia dan kasih karunia Allah yang ada dalam hidup mereka. Oleh karena itu, kita mau hidup dalam peraturan Allah senantiasa memperkatakan kebenaran. Hendaknya membangun dengan dasar Kasih Kristus, dimana setiap anggota di dalamnya dapat saling terbuka, jujur, dan saling mengasihi. Dan hidup menjadi hamba Kristus yang senantiasa menyatakan kebenaran dalam hidupnya.
Kini marilah kita mulai melangkah menapaki setiap langkah kehidupan kita didalam ketaatan akan peraturan Tuhan Allah. Kiranya keluarga kita mampu untuk terus setia melakukan kebenaran dan kehendak Allah di dalam hidup keluarga kita masing-masing. Tuhan menyertai dan memberkati keluarga kita semua. Amin.
Media Sosial Kami
https://gkjkronelan.or.id
https://s.gkjkronelan.or.id/informasi/