Jemaat yang terkasih dalam Kristus, dalam renungan saat ini ada beberapa pertanyaan bagi kita semua : “Apakah yang membuat kita bertahan menjadi orang percaya?”, “Lalu apakah panggilan hidup sebagai orang percaya?” Apakah yang menjadi tujuan hidup kita sebagai orang percaya?”, “Serta pengharapan apa yang ingin kita terima?”. Untuk memahami dan menjawab itu kita akan mencoba belajar dari kisah panggilan dua belas murid Yesus seperti yang disaksikan dalam Injil Matius 9 dan 10.
- Tujuan atau Visi Hidup
Tujuan hidup orang percaya harus searah dengan tujuan Allah dalam kehidupan manusia. Dari bacaan Injil hari ini tampak secara tersirat bahwa Allah menghendaki Injil Kerajaan Sorga diwartakan serta mereka yang sakit dan lemah di pulihkan. Ini diwujudkan dalam tindakan Yesus yang berkeliling ke semua kota dan desa untuk mengajar dan mewartakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. Apa yang Yesus lakukan ini membawa suatu pengharapan hadirnya pemulihan. - Panggilan dan Perutusan
Karena situasi seperti inilah tampaknya Yesus memanggil dua belas orang untuk untuk menjadi murid-Nya. Jumlah dua belas tersebut kemungkinan menggambarkan dua belas suku Israel sekaligus mengingatkan bahwa mereka secara khusus memang diutus hanya kepada umat Israel seperti perkataan Yesus “Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel” (Matius 10:5-6). Jadi Yesus tidak hanya sekedar memanggil tapi juga mengutus. Dalam pengutusan tersebut mempunyai sasaran dan fokus yang jelas. Tugas perutusan yang dijalani para murid bukan tugas ringan tapi tugas berat penuh tantangan bahkan penolakan. - Janji dan Pengharapan
Ketika Tuhan mengutus tidak sekedar mengutus, tapi para murid diberikan kuasa untuk dapat mewartakan Kerajaan Sorga dan memulihkan mereka yang lemah. “Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma”. Artinya karunia untuk memulihkan umat diteruskan kepada umat yang membutuhkan pertolongan. Di samping kuasa yang diberikan Yesus kepada para murid-Nya, Yesus juga memberi janji akan menyertai, janji-Nya yaitu bahwa Roh Bapa sendiri yang akan bersaksi untuk para murid. Bahkan ada suatu pengharapan mereka yang bertahan akan selamat.
Dari sini kita dapat mempunyai pertanyaan reflektif: Apakah saya sebagai murid Kristus juga mempunyai belas kasihan seperti Yesus ketika melihat sesama yang terlantar? Maukah saya dipanggil untuk diutus mewartakan kabar baik dan memulihkan mereka lemah? Yakinkan kita bahwa kita telah diberi kuasa yang besar untuk melakukan tugas itu bahkan menghadapi tantangan yang berat? Ataukah malah kita takut menderita. Ingatkan perkataan Paulus kesengsaraan menimbulkan ketekunan, ketekunan menimbulkan tahan uji, dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Ketika Tuhan sudah berjanji janji ya dan amin termasuk menyertai kita menghadapi tantangan dalam panggilan tugas perutusan kita. Maka itu mari siap sedialah dipanggil dan diutus memulihkan mereka yang lemah. Jangan takut dan tetaplah setia dan bertahan maka kita pun akan medapat tempat keselamatan. Amin
Media Sosial Kami
https://gkjkronelan.or.id
https://s.gkjkronelan.or.id/informasi