Artikel GKJ Kronelan

Saudara-saudaraku, Tuhan sudah dekat! Apa yang saudara rasakan dan pikirkan ketika mendengar berita bahwa Tuhan sudah dekat? Senang? Takut? Atau biasa-biasa saja? Bacaan Alkitab hari ini, menegaskan perlunya persiapan dalam menyambut kedatangan Tuhan.

Dalam hidup sehari-hari, kita sudah terbiasa dengan istilah persiapan. Persiapan adalah hal yang kita lakukan menjelang berlangsungnya sesuatu. Meskipun yang namanya persiapan itu bukan kegiatan utamanya, tetapi ia memiliki peranan yang tidak kalah penting. Persiapan yang dilakukan turut menentukan kesuksesan dari acara intinya.

Demikianlah perlu kita sadari, untuk menyambut kedatangan Tuhan itu perlu persiapan yang sungguh- sungguh. Nabi Maleakhi mengatakan “Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu” (Maleakhi 3:2). Pekerjaan kita akan diuji dengan “api” dan “sabun”. Apakah kedapatan murni dan suci?

Karena itu, rasul Paulus mendoakan jemaat Filipi “supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang kedatangan Kristus” (Filipi 1:10).

Bacaan Injil kali ini memuat berita tentang kemunculan Yohanes Pembaptis dari padang gurun. Ia memberitakan “Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu” (Lukas 3:3). Kehadiran Yohanes Pembaptis merupakan penggenapan nubuat dalam kitab nabi Yesaya. Yohanes Pembaptis adalah utusan yang ditentukan Allah untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan Juru selamat. Tuhan menghendaki ada persiapan yang harus dilakukan untuk menyambut kedatangan-Nya. Perihal bagaimana dan kapan Tuhan akan datang adalah bagian Tuhan. Tetapi, persiapan adalah bagian yang harus dilakukan umat-Nya. Persiapan adalah tugas dan tanggung jawab kita. Kesadaran ini seharusnya mendorong kita untuk mulai bersiap diri. Berita bahwa kedatangan Tuhan sudah semakin dekat menjadi alarm atau peringatan bagi kita. Sudahkah kita mempersiapkan diri dengan baik?

Jangan-jangan kita masih terlelap atau kondisi kita masih acak-acakan. Berita ini mengingatkan kita untuk bergegas bangkit dan segera bersiap. Mengapa kita harus mempersiapkan diri? Pertama-tama karena kedatangan Tuhan adalah hal yang sangat penting. Kalau untuk menyambut pejabat dunia saja orang melakukan persiapan, apalagi untuk menyambut kedatangan Tuhan. Kedua, Tuhan sendiri menghendaki dilakukannya persiapan. Persiapan itu terwujud dalam nubuat-nubuat para nabi dan juga karya Yohanes Pembaptis. Karena itu, saat ini Tuhan juga mengutus kita untuk bersiap menyambut kedatangan-Nya yang kedua kali. Ketiga, menyambut kedatangan Tuhan tanpa persiapan adalah kesalahan fatal.

Lantas, bagaimana cara mempersiapkan diri menyambut kedatangan Tuhan? Apa yang harus kita lakukan? Pertama-tama, sebagaimana seruan Yohanes Pembaptis: Bertobatlah! Artinya berhenti melakukan kejahatan dan berbaliklah kepada Allah. Yang kedua, berilah dirimu dibaptis dapat dimaknai sebagai undangan untuk memberi diri dibasuh dan dibersihkan Allah. Selanjutnya, setiap kita harus berjuang untuk hidup suci.

Hidup suci adalah hidup yang bersih, hidup yang benar di hadapan Allah, taat melakukan kehendak Allah. Ah mana mungkin kita bisa hidup suci dan benar di hadapan Allah? Kita sendiri tentu tidak mampu, tetapi percayalah, “Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus” (Filipi 1:6). Jadi yang terpenting, bukanlah memperdebatkan kita bisa atau tidak, tetapi mulailah dengan melakukan apa yang dapat kita lakukan dengan sebaik-baiknya, selebihnya Tuhan sendiri akan menyempurnakannya. Selamat mempersiapkan diri menyambut kedatangan Tuhan. Ingat, Tuhan sudah dekat!

Media Sosial Kami
https://gkjkronelan.or.id/
https://s.gkjkronelan.or.id/informasi/

Ibadah Natal 2024 dan Tahun Baru 2025