Artikel GKJ Kronelan

Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Apakah Tuhan itu baik? Jawabnya bisa beragam. Sebenarnya, ketika manusia pertama jatuh ke dalam dosa, Allah sudah menyampaikan bahwa kerja keras, masalah, kesulitan, tantangan, sakit penyakit, dan penderitaan, akan menjadi bagian dalam dinamika kehidupan manusia. Kini kita lihat keseharian kita. Banyak kebaikan Tuhan yang kita rasakan: senang, tawa dan air mata, tanda kehadiran dan setiaNya atas kita. Ada sukacita baru karena telah berhasil menyelesaikan tugas dan rencana kita. Atau mungkin ada juga yang bersusah hati karena belum berhasil. Tuhan punya 1001 macam cara untuk memelihara umatNya. Melalui bacaan saat ini kita diajak untuk melihat kebaikan Tuhan dan bagaimana sikap kita atas kebaikan Tuhan tersebut.

Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus. Bacaan pertama dan kedua dengan jelas menyampaikan bagaimana setiap kebaikan-kebaikan Tuhan terjadi secara nyata ke dalam kehidupan umatNya. Dalam Rut 3, Naomi manawarkan “tempat perlindungan” untuk Rut. “Tempat perlindungan” dari Bahasa Ibrani manowach merujuk pada “keamanan yang diidamkan wanita di Israel dengan memperoleh rumah dari suami” dan tentunya dengan tujuan supaya Rut “berbahagia”. Kebahagiaan itu mengarah pada sebuah “penebusan” menurut tradisi saat itu. Penebus yang dimaksudbukan hanya tentang Boas yang menikahi Rut walaupun dikatakan masih dapat terjadi karena hukum pernikahan waktu itu dan sudah dijalani bagaimana seharusnya oleh Boas. Namun tentang “atas karunia TUHAN perempuan itu mengandung” (ay. 13) dan melalui keturunannya lahirlah Sang Penebus Sejati, yaitu Yesus Kristus. Sebelum Rut dan Boas menikah, dituliskan bahwa Rut mengatakan, “Segala yang engkau katakan itu akan kulakukan”. Adanya sebuah keberserahan yang diyakini oleh Rut itu adalah yang terbaik.

Dalam perjalanannya, kebaikan Tuhan juga tetap terjadi ketika Yesus telah hadir ke dunia, berkarya melalui setiap pengajaran-pengajaran dan mujizat- mujizatNya bahkan mengorbankan diriNya sebagai persembahan korban untuk sau kali saja (Ib 9 : 25-26) untuk menghadap tahta Bapa demi kepentingan orang percaya (Ibrani 9:24) agar setiap orang yang percaya kepadaNya diselamatkan.

Berdasarkan kebaikan-kebaikan Tuhan tersebut, maka sudah sepatutnya kita manusia dengan kesadaran yang dipenuhi dengan iman menyandarkan diri pada Tuhan yang adalah sumber kebaikan-kebaikan atas hidup kita. Kita diajak untuk tetap menyandarkan hidup kepada setiap kebaikan-kebaikan Tuhan.

Pemazmur dalam Mazmur 127 dan Bacaan Injil mengajarkan agar tetap bersandar pada kebaikan-kebaikan Tuhan. Membaca Mazmur 127 dengan cermat akan menemukan gambaran-gambaran tentang kerja keras (ay. 2) seorang kepala keluarga bagi keluarganya. Kerja keras ini disoroti akan menjadi sia-sia jika tanpa TUHAN. Maksudnya ialah jangan mengabaikan TUHAN dan menempatkan Tuhan sebagai aktor utama.

Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Saat ini jelaslah kebaikan-kebaikan Tuhan atas kehidupan umatNya. Kita juga diingatkan mengenai orang-orang yang bersandar adalah orang yang menyadari dirinya lemah. Ia akan mencari sandaran yang diyakini memiliki kekuatan lebih daripadanya. Ini perlu, agar sandaran itu mampu menopang dirinya dan menghindarkannya dari celaka. Tema kita mengajak untuk masuk dalam perenungan bahwa Tuhanlah yang layak untuk dijadikan tempat bersandar bagi kita. Kebaikan Tuhanlah yang menjadikan kita patut bersandar padaNya. Bukan kepada kekuatan dan pengertian diri sendiri. Maka sifat dan sikap yang senantiasa mau belajar sangat diperlukan.

Kebaikan Tuhan dapat dihubungkan dengan pemeliharaan Tuhan. Dalam kekristenan, pemeliharaan Tuhan dirumuskan sebagai aktivitas Tuhan yang tidak putus-putusnya dalam memelihara dunia termasuk di dalamnya manusia. Kebaikan Tuhan diberikan kepada setiap orang yang takut akan Tuhan dan yang berlindung padaNya (Mazmur 31:20). Kebaikan Tuhan terbesar yang kita terima adalah Yesus yang mati di kayu salib untuk menebus dan membayar hutang dosa kita dengan darahNya. Kalau keselamatan Tuhan dapat berikan kepada kita, apalagi segala sesuatu dalam kehidupan ini.

Jadi, apapun yang kita hadapi saat ini, mari kita imani dan amini setiap kebaikan Tuhan. Karena Dia adalah Yesus yang sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama- lamanya. Dia mengasihi kita umat kepunyaanNya dengan memberikan kebaikan- kebaikanNya: pekerjaan, kesehatan, kemampuan untuk menjalani keseharian, dan yang lainnya. Tuhan memberkati. Amin

Media Sosial Kami
https://gkjkronelan.or.id/
https://s.gkjkronelan.or.id/informasi/

Ibadah Natal 2024 dan Tahun Baru 2025