Saudara-saudari, Bagaimana perasaan kita ketika menerima sebuah undangan khusus pesta ulang tahun yang ternyata hanya diperuntukkan kepada kalangan terbatas? Tentu kita akan merasa sangat dihormati. Hal yang sama juga dialami Yesus dalam bacaan kita tetapi kesempatan itu justru dipakai Yesus untuk mengajar banyak orang pada masa itu mengenai hal mengasihi dan menyambut setiap orang termasuk para penyandang disabilitas.
Dapat dipastikan dalam pelayanan gereja maupun dalam kehidupan keluarga-keluarga pembentuk komunitas gereja terjadi perjumpaan dengan penyandang disabilitas. Bahkan ada keluarga- keluarga yang mendapat kesempatan istimewa untuk hidup berdampingan dengan penyandang disabilitas. Kondisi ini tidak selalu mudah, pemahaman budaya dan konstruksi sosial mengenai disabilitas bahkan penafsiran alkitabiah mengenai penyandang disabilitas kerap menghalangi gereja dan keluarga- keluarga untuk membentuk komunitas gereja untuk bersikap terbuka dan menerima kehadiran mereka di tengah komunitas iman.
Gereja pun kadang kesulitan untuk bersikap terbuka dan menerima penyandang disabilitas. Mungkin persekutuan tidak bermaksud melakukan diskriminasi pelayanan, namun karena ketidak tahuan harus bersikap apa dan bagaimana, maka kerap kali pelayanan kepada mereka terabaikan. Hal ini tampak dalam kegiatan-kegiatan yang bersifat motorik (menggunakan gerakan tubuh) dan pengajaran yang dalam pandangan umum tidak mampu dilakukan oleh penyandang disabilitas. Dalam hal pengajaran gerejawi, pelayanan katekisasi baik katekisasi untuk Baptis maupun Sidi menjadi tantangan tersendiri bagi para pelayanan gereja. Sementara bagi keluarga dengan penyandang disabilitas, sikap gamang gereja dapat saja diartikan sebagai keengganan atau tidak bersedianya gereja melayani anggota keluarga mereka.
Inilah pentingnya gereja memiliki pemahaman mengenai keberadaan penyandang disabilitas dan bagaimana bersikap terhadap mereka. Melalui ajakan Mari datang semua orang, Tuhan Yesus dalam bacaan kita hendak mengajar orang banyak mengenai sikap terbuka terhadap semua orang, termasuk di dalamnya penyandang disabilitas.
Dalam sebuah jamuan makan di mana Yesus diundang oleh seorang pemimpin farisi, Yesus memberikan beberapa pengajaran penting antara lain tentang makna hukum Taurat (mengenai aturan sabat), mengenai sikap ingin dihormati dan juga sikap terbuka kepada semua orang. Tampaknya bagi Lukas kisah-kisah perjamuan, memiliki arti penting dalam pelayanan Yesus karena kerap kali Yesus memakainya sebagai sarana pengajaran, misalnya tentang pentingnya saling mengasihi, dan menerima semua orang.
Dalam kehidupan bergereja, orang dengan disabilitas setidaknya memiliki dua tantangan. Pertama adalah tantangan fisik. terkait dengan ketersediaan sarana dan prasarana yang membantu mereka berpartisipasi dalam komunitas. Tantangan yang kedua menyangkut sikap terhadap mereka. Tantangan ini dikenal sebagai attitudinal barrier atau hambatan sosial. Persoalannya hambatan ini tidak secara langsung dapat dilihat, tetapi dapat dirasakan.
Gereja dan keluarga-keluarga pembentuk komunitas gereja perlu terus memperlengkapi diri untuk memiliki sikap yang terbuka dan merespons dengan baik kehadiran penyandang disabilitas dalam pelayanan dan kehidupan sehari hari, bukan karena hal tersebut menunjukkan gestur yang baik dan mulia saja, tetapi lebih dari itu gereja harus sadar bahwa seperti itulah sikap Yesus dalam perjumpaan dengan mereka.
Maka kebutuhan aktualisasi iman sebagai proses “pemulihan” para penyandang disabilitas harus mulai diperhatikan secara serius. Pengalaman perjumpaan umat dengan Tuhan melalui peribadahan dan kegiatan pengajaran juga harus menjadi pengalaman kolektif bersama penyandang disabilitas. Kelas-kelas pendalaman iman, katekisasi, pelaksanaan sidi dan baptis bagi penyandang disabilitas dan ruang yang sama untuk ikut terlibat dalam pelayanan pelayanan gereja perlu dengan serius dipikirkan. Dengan demikian gereja dan keluarga- keluarga di dalamnya belajar untuk menerima siapa pun bahkan melibatkan diri bersama dalam pelayanan tanpa kecuali sebagai sahabat-sahabat yang juga dikasihi dan dihargai Allah. Mari datang, semua orang, kau diundang menerima kasih Yesus.
Media Sosial Kami
https://gkjkronelan.or.id/
https://s.gkjkronelan.or.id/