Setiap membuka jendela di pagi hari, kita akan diperhadapkan pada keadaan yang ada di luar jendela tersebut yang tak selalu menjanjikan keindahan. Kita bisa melihat rerumputan yang ada di taman, ikan yang ada di kolam, atau mungkin melihat tembok rumah tetangga yang sudah sering kita lihat. Puji Tuhan kalau pemandangan yang di dapati indah, kita akan bersyukur untuk kesempatan yang kita terima dari Tuhan. Tetapi kalau pemandangan di luar jendela biasa saja atau tidak indah, perasaan apa yang muncul dalam benak kita?
Umat yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus. Simbol membuka jendela dapat menjadi sebuah refleksi bagi kita dalam menjalani hari di awal tahun 2023. Setiap membuka jendela di pagi hari, terbersit dalam diri sebuah harapan yang menjadi penanda bahwa kita siap untuk membuka hati menyambut hari yang Allah anugerahkan secara istimewa bagi setiap pribadi. Kita perlu sadar bahwa ketika membuka hati untuk hari yang baru, kita perlu siap menerima setiap pengalaman yang Tuhan berikan, baik itu dalam suka maupun duka. Waktu dan setiap peristiwa adalah sebuah kesempatan yang harus dijalani manusia dengan bertanggung jawab.
Kesadaran akan kuasa dan karya pemeliharaan Tuhan dapat membuat kita senantiasa bersyukur kepada Allah. Seperti dalam Mazmur 8, Sang Pemazmur mengungkapkan bahwa betapa mulia nama Tuhan di seluruh bumi. Allah yang mulia menjadi titik acuan yang diagungkan oleh pemazmur. Ketika titik acuan kita berfokus pada kemuliaan Allah, segala hal yang akan kita lakukan juga perlu didasari untuk kemuliaan Tuhan. Keberadaan manusia yang kecil, rentan dan lemah, telah diberi kemuliaan Tuhan dan mendapatkan status istimewa sebuah kehormatan yang hampir setara dengan Allah. Status keistimewaan manusia inilah yang seharusnya bisa dipahami sebagai sebuah bentuk tanggung jawab untuk memanusiakan manusia lain sebagai cara untuk memuliakan Tuhan.
Bentuk tanggung jawab untuk memanusiakan manusia juga menjadi tugas yang diberikan Tuhan Yesus kepada para murid-Nya dalam Matius 25:31-46. Konteks dari Matius 25 merupakan bagian dari pengajaran Yesus tentang akhir zaman. Yesus hendak mengoreksi pemahaman orang Yahudi dalam melihat sesama yang tidak hanya sebatas sesama Yahudi saja tetapi kepada setiap orang yang mereka jumpai dalam kehidupan, khususnya mereka yang sedang membutuhkan pertolongan.
Di masa perubahan dari pandemi menuju endemi ini dan di tengah tingkat individualitas yang tinggi, kita diundang untuk memiliki kepekaan untuk menolong dan memanusiakan manusia. Karya kasih yang kita lakukan dapat memberikan suatu pengharapan bagi mereka yang hilang harapan untuk menyadari kasih pemeliharaan Tuhan.
Jemaat yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus. Melalui permenungan kita pada hari ini, untuk menjalani tahun 2023 kita perlu memiliki semangat seperti orang yang membuka jendela setiap pagi. Ketika membuka dan melihat apa yang ada di luar jendela, kita diajak untuk menyadari akan waktu hidup yang Tuhan berikan adalah sebuah kesempatan yang tidak boleh disia-siakan. Kesadaran bahwa waktu adalah kesempatan, membuat setiap orang memiliki pengharapan di dalam Tuhan yang senantiasa menyertai dan memiliki semangat untuk terus berkarya demi kemuliaan nama Tuhan. Layanilah Dia lewat perbuatan kasih yang kita nyatakan kepada setiap orang, tanpa pandang bulu dan tanpa pilih-pilih, karena karya yang kita lakukan merupakan bagian dalam menghadirkan langit yang baru dan bumi yang baru di tengah kehidupan seluruh ciptaan. Amin.
Media Sosial Kami
https://gkjkronelan.or.id
https://linktr.ee/gkjkronelan