Saudara-saudara yang terkasih, pernahkah saudara mendengar ungkapan populer yang berbunyi: “What You See Is What You Get”, artinya: “Apa yang Anda lihat adalah apa yang Anda dapatkan”. Ya, ungkapan ini sejak tahun 1980-an telah dikenal luas dalam berbagai konteks: ilmu computer, iklan bisnis hingga karakter humor populer seperti Geraldine dari Flip Wilson. Dalam perenungan tema kita tentang “Melihat dengan Iman,” kita diundang untuk melihat dunia dan realitas rohani secara berbeda dari pandangan duniawi. Mata iman memberi kita wawasan yang lebih dalam tentang kebenaran dan makna sejati dibalik hal-hal yang terlihat di permukaan.
Dalam buku Psycho-cybernetics (baca: psiko-sibernetik), sebuah buku tentang latihan mental untuk para atlet, disebutkan bahwa para pemain bola basket yang fokus pada visualisasi permainan mereka memiliki keunggulan lebih dibandingkan mereka yang berlatih dengan cara yang biasa. Rahasia sukses pemain bola basket, Moses Malone adalah ia selalu menanamkan dalam pikirannya bahwa bola yang ia lempar akan masuk dengan akurat di ringnya. Apa yang kita lihat, itulah yang kita dapatkan. Apa yang kita tanamkan dalam pikiran kita, tanpa disadari itulah yang akan terjadi. Ketika kita fokus pada visualisasi iman, kita mengikuti contoh atlet yang sukses yang selalu memvisualisasikan kesuksesan mereka sebelum beraksi.
Dalam hidup ini, kita mungkin menghadapi berbagai kesulitan dan pergumulan, tetapi hari ini kita diajak untuk tidak kehilangan fokus dan tetap melihat dengan iman kepada janji-janji Tuhan. Seperti Pemazmur yang tetap fokus pada kebaikan Tuhan di tengah bahaya yang mengancam (Mazmur 138), kita harus belajar untuk tidak tergoda oleh godaan dunia dan mencari kekuatan dan pemenuhan duniawi. Sering kali kita gagal fokus, ketika kita dihadapkan dengan tantangan dan godaan untuk mengandalkan dunia ini. Seperti orang-orang Israel yang menginginkan seorang raja untuk menggantikan Tuhan sebagai pemimpin mereka. Namun Firman Tuhan hari ini mengajarkan kita untuk hidup dengan iman dan mengandalkan-Nya sepenuhnya dalam merespons kabar baik tentang Kerajaan Allah yang ada di Tengah-tengah kita.
Seperti yang terjadi pada Yesus dalam bacaan Injil Markus 3:20- 35, ketika Yesus kembali ke kampung halamannya, nampaknya perjalanan iman sering kali dihadapkan pada tantangan dan penolakan. Meskipun Yesus telah melakukan banyak hal hebat sejak awal perjalanan-Nya, dengan menunjukkan otoritas-Nya sebagai Anak Allah melalui berbagai tanda dan mukjizat-Nya, nampaknya tidak semua orang menerima-Nya dengan baik. Bahkan, ada tuduhan dan rencana untuk menyingkirkan-Nya karena dianggap mengancam tatanan masyarakat, keluarga, dan agama. Namun, di balik semua tuduhan ini, Yesus menghadirkan teka-teki dan misteri bagi mereka untuk memikirkan secara mendalam tentang siapa Dia sebenarnya dan bagaimana Allah bekerja melalui-Nya.
Kita sebagai pengikut Yesus juga dapat mengalami penolakan dan tantangan dalam hidup kita. Namun, dalam hal-hal ini, marilah kita memperkuat iman kita dan memandang kepada Yesus sebagai teladan dalam menghadapi setiap rintangan. Dengan melihat dengan iman, kita dapat melewati segala rintangan dan tetap setia dalam panggilan Tuhan. Kita juga diajak untuk menyadari bahwa Roh Suci bekerja dalam hidup Yesus dan juga dalam hidup kita. Kemuliaan atau kesuksesan tidak ditentukan oleh dunia atau budaya manusia, tetapi oleh Roh yang bekerja melalui kelemahan dan kerapuhan manusia (2 Korintus 4:7). Tanda-tanda Kerajaan Allah ada di sekitar kita, dan kita harus mempertimbangkannya secara mendalam. Kita tidak boleh mengabaikan panggilan-Nya atau meragukan rencana-Nya, karena itu berarti kita berisiko kehilangan kabar baik yang telah Allah sediakan melalui Yesus. Ketika kita berfokus pada Tuhan dan mengandalkan-Nya sepenuhnya, maka kita akan mengalami transformasi yang luar biasa dalam hidup kita dan menjadi saksi saksi Kerajaan Allah di dunia ini. Amin
Media Sosial Kami
https://gkjkronelan.or.id/
https://s.gkjkronelan.or.id/informasi/