Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, ada kisah tentang orang yang miskin, yang begitu miskinnya sehingga tidak punya makan sehari-hari untuk sekadar bertahan hidup, ada kisah tentang orang yang miskin, yang kalau mau makan harus mencari rezekinya dari satu tempat sampah ke tempat sampah lain. Ada kisah tentang orang yang sakit, dan hanya bertahan dengan mengulur waktu hidupnya. Ada kisah tentang orang yang tidak dihormati karena ia cacat, sementara di sisi lain, orang-orang yang kaya, memiliki kedudukan lebih dihormati. Ada kisah tentang konflik karena pementingan diri, yang merusak relasi antar manusia. Dan masih banyak lagi kisah-kisah lainnya.
Kenyataan hidup yang seperti itu, tampaknya juga kita lihat, amati bahkan mungkin juga kita alami. Kehidupan manusia di dunia ini penuh dengan penderitaan dan persoalan, dan kita memahaminya sebagai akibat dosa. Dosa telah merusak kehidupan manusia. Karena itu pula dunia telah kehilangan sukacita dan damai sejahtera.
Bagaimana sikap kita menghadapi kenyataan seperti itu? Ada yang masa bodoh, bukan urusan saya, pokoknya kepentingan saya tidak terganggu. Ada yang cari aman, yang penting dalam situasi itu, kehidupan saya baik-baik saja. Ada yang terpengaruh dan ikut-ikutan menjadi rusak bahkan menjadi penyebab kerusakan itu. Ada yang mengeluh, marah, protes, memusuhi dunia tetapi tidak berbuat apa-apa. Ada juga yang peduli, tetapi tidak berdaya untuk melakukan pembaruan dan pemulihan. Dan lain-lain.
Sebagai orang percaya dan diselamatkan Tuhan, kita dipanggil dari dunia ini dan diselamatkan melalui kematian dan kebangkitan Kristus. Kemudian kita diutus kembali ke dunia ini untuk menjadi alat Tuhan, yaitu untuk memberitakan berita pertobatan dan pengampunan dosa. Tuhan mengasihi kita semua orang percaya. Tuhan juga mengasihi dunia ini dan tidak menghendaki dunia ini binasa karena dosa (bdk. Yoh. 3:16). Dan karena itu, Ia berkarya dan memakai kita menjadi alat-Nya berkarya bersama Tuhan untuk memulihkan dunia.Tuhan untuk memulihkan dunia ini.
Firman Tuhan mengajar kepada kita sebelum Kristus bangkit, seperti para murid yang bingung dan takut, demikian pula kita pun mengalami persoalan kehidupan dunia yang membuat kita bingung dan takut, tidak adanya kepastian hidup yang baik dan kehilangan pengharapan. Namun kehadiran Tuhan Yesus menyatakan kepada kita bahwa Ia tidak pernah membiarkan dan meninggalkan kita. Kebangkitan-Nya menjawab semua keraguan dan ketidakpastian.
Kebangkitan-Nya mengganti ketakutan menjadi damai sejahtera. Kebangkitan-Nya bukan hanya ilusi, atau mimpi, melainkan nyata dalam kebangkitan tubuh-Nya. Kebangkitan Kristus itu menggenapi nubuat yang telah tertulis dalam kitab suci. Sekalipun Mesias menderita dan mati, tetapi pada hari yang ketiga, Ia bangkit dan kebangkitan-Nya menjadi jaminan pemulihan hidup manusia. Ini adalah berita besar, berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa, yang harus diteruskan kepada semua orang.
Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, kita semua dipanggil dan diselamatkan melalui kematian dan kebangkitan Kristus. Kita semua adalah saksi dari karya Kristus ini. Dan karena itu, kita sekarang diutusnya untuk memberitakan pertobatan dan pengampunan dosa. Kita tidak boleh tinggal diam setelah menerima keselamatan dari Tuhan sebab dunia membutuhkan keselamatan melalui pertobatan dan pengampunan dosa. Kita adalah utusan Tuhan untuk keselamatan dunia. Di mana pun kita berada, dengan cara apa pun, dalam keberadaan kita sebagai apa pun dan di mana pun Tuhan tempatkan kita, di sana kita menjadi utusan Tuhan untuk memberitakan berita pertobatan dan pengampunan dosa kepada orang-orang di sekitar kita. Amin
Media Sosial Kami
https://gkjkronelan.or.id/
https://s.gkjkronelan.or.id/informasi/