Artikel GKJ Kronelan

Peristiwa pembaptisan Yesus oleh Yohanes Pembaptis mengandung makna yang sangat penting dalam rangkaian karya Penyelamatan Allah atas manusia. Keempat Injil (Matius, Markus, Lukas, Yohanes) mencatat peristiwa pembaptisan Yesus. Hal tersebut mengisyaratkan betapa pentingnya peristiwa tersebut. Dalam kesempatan ini kita akan mempelajari dan merenungkan secara khusus kesaksian Injil Markus, yang tertulis dalam Markus 1:4-11.

Pada pendahuluan Injilnya, Markus menyebutkan tiga tokoh yang sangat penting dalam karya penyelamatan Allah. Ketiga tokoh itu ialah Yesaya (ayat 2), Yohanes Pembaptis (ayat 4) dan Yesus (ayat 9). Yohanes Pembaptis adalah orang yang dinubuatkan Yesaya sebagai utusan yang akan mempersiapkan jalan bagi Sang Penyelamat. Markus menunjukkan totalitas dan kesungguhan Yohanes Pembaptis dalam melakukan tugasnya. Yohanes Pembaptis menyerukan panggilan untuk bertobat dan memberitakan pengampunan dosa. Banyak orang datang kepadanya, mereka mengaku dosa dan dibaptis di sungai Yordan (ayat 5). Baptisan yang dilakukan Yohanes ini adalah baptisan pertobatan.

Baptisan pertobatan dikerjakan bagi orang-orang berdosa yang menyadari dan menyesali dosanya. Jadi, baptisan pertobatan ini tentu saja tidak cocok dilakukan kepada yang tidak berdosa, yaitu Yesus Kristus, Sang Mesias. Yohanes Pembaptis memberi kesaksian tentang Sang Mesias yang akan datang sesudah dia. Yohanes menyebutkan bahwa “Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa ….” (ayat 7). Yang lebih berkuasa itu akan datang. Bukan Yohanes Pembaptis dan manusia yang akan datang kepada Dia. Tetapi Dialah yang akan mendatangi manusia. Ia berkuasa mengampuni dosa dan akan mengaruniakan Roh Kudus pada setiap orang percaya. Karena itu Yohanes memandang dirinya tidak layak sekalipun hanya untuk membuka tali kasut Sang Juruselamat.

\Markus bersaksi bahwa pada saat Yesus keluar dari air, Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya dan terdengar suara dari surga : “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan” (ayat 11). Perhatikan bahwa Roh Kudus turun dan suara dari surga terdengar pada saat Yesus keluar dari air, berarti setelah Yesus dibaptiskan. Artinya bahwa pembap-tisan Yesus oleh Yohanes merupakan bagian dari rencana, kehendak dan perkenan Allah sendiri. Selanjutnya, peristiwa turunnya Roh Kudus dan terdengarnya suara dari surga juga menegaskan keistimewaan Yesus dibandingkan tokoh-tokoh lainnya seperti Yesaya dan Yohanes Pembaptis. Para nabi diutus sebagai para pemberita keselamatan, tetapi Yesus Kristus adalah keselamatan itu sendiri.

Saudara-saudaraku yang dikasihi Tuhan, peristiwa Pembaptisan Yesus menjadi tanda dan jaminan bahwa Allah berkenan menyelamatkan orang berdosa. Karena itu pembaptisan Tuhan Yesus memberikan pengharapan bagi setiap orang yang mau percaya kepada-Nya. Pembaptisan Tuhan Yesus merupakan tanda akan adanya hari depan yang penuh harapan.

Pembaptisan Tuhan Yesus juga mengajarkan kepada setiap orang yang telah dibaptis dalam nama Yesus (Bapa, Anak dan Roh Kudus) untuk:

  1. Terus belajar rendah hati. Tidak merasa diri yang paling benar dan suci. Karena sejatinya Kristuslah yang menyuci-kan dan membenarkan kita. Bukan kita yang hebat dan mampu datang pada Tuhan, tetapi Tuhanlah yang berkenan mendatangi kita dan memikul dosa kita. Tuhanlah yang berkenan membebaskan kita dari kutuk dosa sehingga kita memiliki hari depan yang penuh harapan
  2. Menjadikan Kristus sebagai teladan untuk menjalani hidup yang berkenan di hadapan Allah. Setiap orang yang telah dibaptiskan dalam kematian dan kebangkitan Kristus wajib hidup sebagaimana Kristus telah hidup. Apakah kita mampu melakukannya? Dengan kekuatan sendiri tentu tidak mampu. Tetapi ingat, Roh Kudus yang telah dikaruniakan pada kita akan memampukan dan memperlengkapi kita. Amin.

Media Sosial Kami
https://gkjkronelan.or.id/
https://s.gkjkronelan.or.id/informasi/

By Admin