Jemaat yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus Memiliki Praduga/dugaan akan sesuatu hal adalah hal yang lazim terjadi didalam diri seseorang, tetapi praduga itu kadang menjadi penghalang seseorang untuk menemukan kebenaran yang sesungguhnya.
Dalam bacaan kita yang pertama kita juga akan melihat ketika saudara Yusuf sudah memiliki praduga di dalam diri mereka, Mereka menduga bahwa Yusuf akan membalas dendam. Mata ganti mata, gigi ganti gigi itu dugaan saudara saudara Yusuf. Tapi Yusuf tidak bersikap demikian, Yusuf tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Yusuf justru mempunyai inisiatif untuk memperbaiki hubungan dengan saudara saudaranya. Yusuflah yang mengajak saudara saudaranya untuk mendekat agar menghilangkan praduga praduga mereka, menghilangkan ketakutan dan keraguan mereka. Yusuf ingin membebaskan saudara saudaranya dari perasaan bersalah mereka, Yusuf ingin mengatakan bahwa kesulitan yang dialaminya dulu karena ulah saudara saudaranya justru menjadi jalan untuk bisa menjadi berkat bagi banyak orang. Yusuf mematahkan praduga negatif di dalam diri saudara-saudaranya yang menghalangi pulihnya relasi mereka.
Dalam bacaan kita yang kedua juga dimunculkan praduga negatif dari para murid Yesus kepada seorang perempuan Kanaan. Banyak orang Yahudi menyebut orang non Yahudi anjing. Para murid sudah memiliki praduga yang merupakan warisan dari para pendahulunya berkaitan dengan orang orang Non Yahudi tersebut. Sehingga ketika ada seorang perempuan Kanaan mendekat dan meminta tolong kepada Yesus, mereka ingin mengusirnya. Tetapi Yesus memilih untuk mengabaikan semua perkara itu, dia memilih untuk berkomunikasi dengan perempuan Kanaan tersebut. Dan menguji keteguhan hati perempuan Kanaan tersebut. Karena iman dan kerendahan hati perempuan tersebut pada akhirnya Yesus menyembuhkan anak perempuan Kanaan tersebut. Yesus tidak menolak mereka yang mau dibebaskan dari belenggu sakit penyakit, tetapi Yesus perlu menguji keteguhan dan kesungguhan hatinya.
Jemaat yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus Belajar dari bacaan kita kali ini ada beberapa hal yang bisa kita pelajari sebagai penuntun langkah hidup kita ketika berelasi dengan orang lain dalam lingkungan yang beragam :
- Seperti saudara saudara Yusuf, pengalaman masa lalu yang mereka lakukan membuat mereka takut melangkah untuk berjumpa dengan Yusuf. Sebuah kesalahan masa lalu mungkin pernah kita lakukan, tapi jangan sampai kesalahan masa lalu itu menjadi penghalang untuk kita di merdekakan dari dosa dosa masa lalu kita, jangan sampai kesalahan masa lalu kita itu menjadi belenggu untuk kita bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Seorang Yusuf saja mau mengampuni kesalahan saudaranya, apalagi Allah Bapa kita yang penuh kasih, tentu Dia juga akan memberikan kita kesempatan untuk memulai kehidupan baru
- Yesus memilih berkomunikasi dengan seorang perempuan Kanaan, daripada menuruti murid muridnya untuk mengusir perempuan Kanaan tersebut. Yesus tidak hidup dalam dugaan dugaan negative tentang orang lain, sehingga pintu keselamatan bisa terbuka untuk perempuan Kanaan tersebut. Mari kita bersikap lebih terbuka kepada sesama, ketika ada banyak orang yang belum mengenal Kristus, jangan takut untuk melangkah berkomunikasi dengan orang orang yang belum mengenal Kristus, jangan sampai apa yang kita lakukan justru menjadi penghalang untuk orang orang mengenal Kristus dan menerima keselamatan dariNya. Buang praduga praduga negatif dalam diri kita yang membuat orang lain tidak bisa menerima anugerah keselamatan. Amin
Media Sosial Kami
https://gkjkronelan.or.id/
htttps://s.gkjkronelan.or.id/informasi/