Setiap hari kita disuguhkan dengan pemberitaan tentang perang, tentang krisis sosial kemanusiaan, krisis ekonomi, krisis ekologi, dan berbagai hal lainnya. Dan seakan hidup jauh dari pengharapan. Pada kenyataannya keberdosaan manusia tidak akan membawa kepada kehidupan yang berpengharapan itu. Manusia perlu memintanya kepada Tuhan Sang Pemilik Kehidupan. Manusia perlu meminta pengampunan-Nya, seperti yang Pemazmur nasihatkan, “Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel! Sebab pada TUHAN ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel dari segala kesalahannya.” (Mazmur 130:7,8)
Maka dari sini kita belajar 2 hal penting tentang Allah. Yang pertama, bahwa Ia penuh kasih setia sehingga Ia akan menolong dan membebaskan kita dari kehidupan yang tidak berpengharapan. Dan yang kedua, Ia berkuasa, Dialah Sang Pemilik Kehidupan yang mampu untuk menolong dan membebaskan kita dari kehidupan yang tidak berpengharapan itu.
Hal ini nampak jelas dalam peristiwa Yesus membangkitkan Lazarus. Tindakan Tuhan Yesus menunjukkan bahwa diri-Nya penuh kasih setia dan Ia juga berkuasa atas kehidupan. Di satu sisi, Yesus juga digerakkan oleh belas kasihan yang tulus. Menarik bahwa masygulnya hati Yesus adalah ketika berjumpa dengan Maria. Bukan berarti juga bahwa Marta tidak penting atau tidak dikasihi. Namun yang membedakan keduanya adalah karena iman dan pengharapan Maria yang sepenuhnya kepada belas kasihan Kristus.
Memang nampaknya seperti tanpa harapan jika kita melihat betapa berdosanya manusia. Betapa sulitnya dan bahkan hampir mustahil mengubah perilaku buruk manusia yang telah menciptakan berbagai kerusakan. Namun sikap apatis bukanlah solusi. Sebagai orang beriman kita masih memiliki harapan. Perjumpaan dengan Kristus akan membuat karena kasih dan kuasa-Nya, kita memperoleh pertolongan. Harapan kepada Kristus bukanlah harapan palsu, sebab oleh Ia mampu menolong kita.
Yang menjadi penting sekarang adalah bagaimana kita bangkit dari kehidupan yang tanpa harapan menjadi kehidupan yang berpengharapan. Sikap hidup yang memiliki pengharapan ditunjukkan dengan berani bertindak dan terus mau berjuang. Dengan dasar asih yang tulus dan pengharapan akan kehidupan yang lebih baik. Beranilah menyerukan kebenaran dengan cara yang benar pula! Beranilah menyatakan sikap terhadap ketidakadilan, kekerasan, ketidakmanusiawian! Pada akhirnya marilah dengan mendasarkan kehidupan kita pada pengharapan akan kasih dan kuasa serta pemeliharaan Tuhan. Amin
Media Sosial Kami
https://gkjkronelan.or.id
https://linktr.ee/gkjkronelan