Berbicara tentang masa depan, dalam iman kepada Tuhan Yesus, Dia menjanjikan masa depan yang penuh pengharapan yaitu hidup kekal. Hanya saja kehidupan kekal itu tidak hanya menyangkut kehidupan setelah kematian, namun kehidupan kekal adalah kehidupan yang didasarkan pada pengenalan akan Tuhan Yesus (Yohanes 17:3) yang tampak dari kualitas hidup kita. Kualitas kehidupan ini tampak dari orientasi hidup yang tidak hanya memikirkan saat ini saja tetapi juga memikirkan ke depan. kualitas hidup juga tampak dari pola kita menggunakan harta kekayaan kita.
Harus kita akui bahwa kekayaan atau uang itu memilki dua sisi, atau bagaikan pisau bermata dua. Di satu sisi bisa menyeret orang pada keserakahan, egoism, perselisihan atau membawa orang pada tindakan dosa. Namun di sisi lain kekayaan atau uang juga kita gunakan untuk memuliakan nama Tuhan dengan menopang pekerjaan Tuhan yang masih berlangsung di dunia ini, atau kita gunakan untuk menolong sesama yang dalam kesulitan.
Bacaan hari ini khususnya dari Injil Lukas 16 : 1-13, mengungkapkan tentang bagaimana kita menggunakan kekayaan untuk hal-hal yang baik, untuk kemuliaan nama Tuhan. Hal ini dapat kita lihat dari kisah tentang orang kaya dan bendahara yang tidak jujur. Melihat apa yang dilakukan oleh bendahara tersebut, tuan ini bukannya marah tetapi justru memuji bendahara tersebut. Tentu saja yang dipuji bukan karena ketidakjujurannya tetapi karena kecerdikannya, keuletannya, sikapnya yang tidak mudah menyerah dalam mengatasi situasi sulit. Bahkan dalam ayat 9 mengingatkan supaya kita “mengikatkan persahabatan” dengan menggunakan mamon/harta benda yang seringkali “dianggap tidak baik” untuk melakukan hal-hal yang positif, baik bagi sesama maupun kemuliaaan Tuhan. Sebagaai anak- anak terang diingatkan supaya dengan cara yang cerdik/ulet/pantang menyerah tidak menempatkan kekayaan sebagai hambatan tetapi justru dapat menjadi sarana untuk menopang keselamatan Allah yang masih berlangsung di dunia.
Lalu bagaimana kita menerapkan hal tersebut? Masih dalam kaitan kita menghayati bulan liturgi, sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa salah satu unsur dalam liturgi adalah mengucap syukur atas jaminan hidup kekal yang kita ungkapkan melalui persembahan. Pada saat kita menghaturkan persembahan pada saat yang sama kita juga ambil bagian dalam menopang pekerjaan keselamatan yang masih berlangsung di dunia melalui gerejaNya. I Timotius 2:1-7 menyatakan bahwa Allah menghendaki semua orang selamat karena karya penebusan Tuhan Yesus memang ditujukan untuk semua umat manusia. Salah satu tugas gereja adalah memberitakan karya penyelamatan Allah di tengah kehidupan dunia dengan berbagai bentuk. Tentu saja untuk melaksanakan tugas panggilan ini membutuhkan dukungan sarana dan prasarana. Apa yang kita persembahan dalam setiap ibadah diantaranya untuk mendukung pelayanan tersebut di samping untuk menjalankan roda kehidupan gereja. Bahkan melalui persembahan yang kita serahkan, kita juga dididik untuk tidak menghambur-hamburkan atau memboroskan uang/harta kekayaan yang kita miliki hanya untuk kepentingan diri sendiri, namun kita juga dididik untuk peduli pada pihak lain, kita juga diajar untuk berbagi. Kiranya Tuhan memampukan kita memiliki kecerdikan dalam menggunakan harta kekayaan kita bagi kemuliaan nama Tuhan. Amin
Media Sosial Kami
https://gkjkronelan.or.id
https://linktr.ee/gkjkronelan